"Hari ini kita mengevaluasi tentang proyek listrik dan percepatan hambatan yang dihadapi," kata Menteri Koordinator Perekenomian Sofyan Djalil usai rapat di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (14/7/2015).
Ada beberapa hambatan yang dialami beberapa proyek pembangunan pembangkit listrik. Di antaranya, Pembangkit Listrik Tenaga Uap Muarajawa Kalimantan Timur, Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) Gunung Salak di Halimun, Jawa Barat, dan Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) Darajat di Garut.
Beberapa pembangunan pembangkit listrik awalnya berjalan mulus, namun terdapat beberapa masalah terkait sengketa lahan di dua proyek pembangkit.
"Ada masalah sengketa lahan di panas bumi, Nah itu disuruh selesaikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, ini di daerah Halimun," jelas Sofyan.
Selain Halimun, masalah sengketa lahan juga ada di daerah PLTU Muarajawa, Kalimantan Timur. Namun, permasalahan ini telah coba diselesaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Tadi pak Wapres langsung menghubungi Kapolda dan Pangdam di sana untuk melihat masalah itu. Mereka sepakat menyelesaikan masalah ini. Dalam tempo satu minggu akan melaporkan kembali," jelas Sofyan.
Rapat terbatas juga membahas jaringan kerja sama antara Badan Usaha Milik Negara BUMN karya. Sofyan juga menyebut, pembahasan dalam ratas juga membahas bagaimana mencapai energi mix yang tepat sesuai dengan mandat Undang-Undang.
"Harus energi mix-nya paling sedikit 25 persen dari energi yang baru dan terbarukan. Jadi roadmapnya bagaimana dan PLN diminta untuk menyusunnya," pungkas Sofyan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News