Jakarta: Senior Economist The World Bank Ralph Van Doorn memproyeksikan penduduk miskin Indonesia akan bertambah 5,6 juta hingga 9,6 juta orang pada tahun ini. Penduduk miskin RI bakal meningkat 2,1 persen sampai 3,6 persen akibat pandemi covid-19.
“Kami perkirakan perlambatan ekonomi menyebabkan tingkat kemiskinan naik sekitar 2,1-3,6 persen atau 5,6-9,6 juta orang miskin baru relatif pada skenario jika pada 2020 tidak terjadi pandemi,” katanya dikutip dari Antara, Selasa, 2 Juni 2020.
Ralph mengatakan potensi peningkatan masyarakat miskin tersebut seiring dengan prediksi Bank Dunia terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tahun ini berada di level nol persen hingga terkontraksi 3,5 persen terhadap PDB.
“Jika terjadi PSBB diimplementasikan selama empat bulan maka akan menyebabkan kontraksi ekonomi sebesar 3,5 persen dari PDB,” ujarnya.
Karena itu, pemerintah perlu mendukung penduduk miskin dan rentan miskin seperti melalui penyiapan jaring pengaman sosial yang memadai serta dukungan terhadap industri dan kesehatan.
Memang paket stimulus fiskal yang telah dikeluarkan oleh pemerintah menunjukkan adanya pergeseran belanja seperti dari infrastruktur menuju jaring pengaman sosial.
“Kami setuju ini merupakan langkah yang perlu diambil, namun mungkin tidak cukup. Masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan pada 2020 ini untuk bersiap dalam pemulihan,” tambah dia.
Namun demikian, pemerintah masih memiliki banyak tugas dalam rangka mengupayakan pemulihan kondisi sosial dan ekonomi akibat pandemi covid-19. Ia menyarankan agar pemerintah lebih fokus dalam perbaikan kualitas sumber daya manusia yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap penguatan sektor keuangan dan perekonomian.
“Itu adalah sebuah strategi yang didasarkan pada langkah-langkah kredibel untuk membangkitkan kembali peningkatan pendapatan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News