Ekonom Indef Aviliani mengungkapkan inflasi yang sudah turun, hingga sempat tercatat deflasi. Bahkan, sebanyak 75 persen ekonomi memprediksikan jika BI rate akan turun.
"75 persen ekonom memprediksi BI akan kembali menurunkan BI rate. Penurunan 25 basis poin sudah bagus jika dilakukan secara bertahap. Ke depan, The Fed rutin menurunkan suku bunganya (fed rate)," jelas Aviliani, di acara seminar Property & Mortgage Summit 2016, di Hotel Ritz Carlton Kuningan, Jakarta, Kamis (18/2/2016).
BI rate yang turun, lanjut Aviliani, karena kondisi fundamental saat ini cukup bagus. Hal itu terlihat dari pergerakan nilai rupiah yang terus menerus mengalami penguatan terhadap mata uang Paman Sam.
"Rupiah kuat, investasi bagus. BI rate turun 25 basis poin secara bertahap cukup bagus. Karena, ketika The Fed sudah menaikkan di titik tertentu fed ratenya, BI rate akan bisa naik lagi. Jadi momen ini pas (BI rate turun)," pungkasnya.
Sekadar informasi, Bank Indonesia (BI) selama dua hari melakukan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Februari 2016. RDF kali ini mencakup asesmen perekonomian kuartal IV-2015. Pembahasan RDG pun diperkirakan menyangkut masalah BI Rate, di mana pada Januari lalu telah turun 0,25 persen menjadi 7,25 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id