Penandatanganan SPAM unggulan di Jawa Timur. (FOTO: MTVN/Suci Sedya Utami)
Penandatanganan SPAM unggulan di Jawa Timur. (FOTO: MTVN/Suci Sedya Utami)

Percepat Financial Close, SPAM Umbulan Siap Dikonstruksikan Awal 2017

Suci Sedya Utami • 30 Desember 2016 15:57
medcom.id, Jakarta: Pemerintah akhirnya mempercepat proses pembangunan proyek infrastruktur sistem penyediaan air minum (SPAM) Umbulan yang terletak di Jawa Timur. Percepatan tersebut dilakukan dengan penandatangan financial close yang dipercepat dari yang seharusnya enam bulan mendatang.
 
Proyek yang menyedot investasi Rp2,3 triliun ini memiliki skema kerja sama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU) dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) sebagai penanggung jawab proyek kerja sama (PJPK).
 
Penandatangan perjanjian sindikasi pembiayaan proyek SPAM Umbulan dilakukan oleh Direktur Utama PT SMI Emma Sri Martini dan Presiden Direktur IIF Arisudono Soerono dengan nilai Rp840 miliar. Dalam sindikasi ini, IIF dipercaya menjadi menjadi mandated lead arranger dan bookrunner (MLAB) serta turut berpartisipasi dalam pembiayaan hingga sebesar Rp550 miliar.

Penandatanganan tersebut juga disaksikan oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri PU-PR Basuki Hadimuljono, Menteri PPN Bambang Brodjonegoro, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan Direktur Utama PT Meta Adhya Tirta Umbulan, Yasirin.
 
Meta sebagai pemenang tender SPAM Umbulan menerima dana dukungan pemerintah pusat melalui dukungan kelayakan proyek (viability gap fund) sebesar Rp818 miliar.
 
Soekarwo mengatakan setelah 45 tahun yakni sejak 1971, akhirnya proyek yang sudah direncanakan itu akhirnya bisa direalisasikan. Dengan adanya SPAM Umbulan, kata dia, penduduk Jatim bisa merasakan air bersih. Di Jatim, kata dia, baru 75,64 persen penduduk yang bisa merasakan akses air bersih dari jumlah penduduk berdasarkan sensus 2010 sebanyak 38,8 juta orang.
 
"Dengan adanya proyek ini jumlah penduduk yang mendapat akses air bersih akan bertambah 3,35 persen. Air ini bisa digunakan langsung tanpa harus dimasak dan airnya sehat," kata Soekarwo di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat.
 
Sementara itu, Darmin menambahkan, dengan baru direalisasikan sekarang maka menunjukkan progres pembangunan infrastruktur di Indonesia berjalan lamban. Hal tersebut tentu karena dana yang terbatas. Untuk itu, diperlukan kerjasama swasta untuk membiayai infrastruktur, karena lanjut Darmin APBN maupun APBD tidak bisa menopang keseluruhan pembangunan.
 
"Ini mengartikan begitu lambatnya membangun infrastruktur," jelas Darmin.
 
Setelah proses finansial closing ini, SPAM unggulan siap untuk dikonstruksikan yakni pada Januari atau Januari 2017.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan