Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman. (FOTO: Medcom.id/Desi Angriani)
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman. (FOTO: Medcom.id/Desi Angriani)

Pemerintah Tawarkan Sukuk Tabungan Ritel Seri ST005

Desi Angriani • 08 Agustus 2019 11:45
Jakarta: Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menawarkan penjualan instrumen Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel kepada investor individu secara online (e-SBN) dengan seri ST005.
 
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman mengatakan ST005 memiliki tenor dua tahun dengan imbalan mengambang minimal (floating with floor) sebesar 7,40 persen per annum.
 
Tingkat imbalan itu berlaku sebagai tingkat imbalan/kupon minimal (floor) dan imbalan tingkat kupon minimal tidak berubah sampai dengan jatuh tempo.

"Menarik karena imbal hasil 7,4 persen per tahun," katanya saat meluncurkan sukuk tabungan negara tabungan seri ST005 di Auditorium DJPPR, Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis, 8 Agustus 2019.
 
Untuk periode pertama yang akan dibayar pada 10 Oktober 2019 dan 10 November 2019 berlaku kupon sebesar 7,40 persen per annum. Penetapan itu sesuai dengan BI 7 days reverse repo rate pada saat penetapan sebesar 5,75 persen per annum ditambah spread yang ditetapkan sebesar 165 bps.
 
Tingkat imbalan/kupon berikutnya akan disesuaikan setiap tiga bulan pada tanggal penyesuaian imbalan sampai dengan jatuh tempo.
 
"Kita pakai suku bunga terkini. Kalau BI rate naik maka imbal hasilnya juga naik, kalau turun ya turun," terangnya.
 
Luky menuturkan tujuan penerbitan ST005 secara online guna mempermudah akses masyarakat berinvestasi di SBSN ritel, menyediakan alternatif investasi bagi masyarakat, mendukung terwujudnya keuangan inklusif, serta memenuhi sebagian pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019.
 
"Pemerintah menerbitkan sukuk, sukuk merupakan pembiayaan dari APBN," ungkap dia.
 
Adapun masyarakat dapat membeli ST005 selama periode pemesanan dari 8-21 Agustus 2019. Dengan minimum pembelian Rp1 juta dan maksimum pembelian Rp3 miliar.
 
ST005 dapat dibeli melalui platform elektronik 22 Mitra Distribusi yang terdiri dari 14 bank, yaitu PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank DBS Indonesia, PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank Panin Tbk, PT Bank Maybank Indonesia Tbk, PT Bank HSBC Indonesia, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BRISyariah Tbk.
 
Selain itu, satu Perusahaan Efek yaitu PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, dua Perusahaan Efek Khusus (Aperd Financial Technology) yaitu PT Bareksa Portal lnvestasi dan PT Star Mercato Capitale (Tanamduit), dan tiga Perusahaan Financial Technology (peer-to-peer lending) yaitu PT Nusantara Sejahtera Investama (Invisee), PT lnvestree Radhika Jaya dan PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan