Gedung Kementerian Keuangan (Foto: Dokumentasi Setkab)
Gedung Kementerian Keuangan (Foto: Dokumentasi Setkab)

Mei 2016, Defisit Anggaran Tembus 1,49%

Suci Sedya Utami • 10 Juni 2016 18:49
medcom.id, Jakarta: Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat hingga 31 Mei 2016 realisasi defisit anggaran telah mencapai 1,49 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau sekitar Rp189,1 triliun.
 
Kepala Pusat Ananlisis Harmonisasi Kebijakan Kemenkeu Luky Alfirman menjelaskan untuk membiayai defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tersebut maka telah dilakukan pengadaan pembiayaan Rp213,4 triliun yang berasal dari pembiayaan utang Rp211,2 triliun dan nonutang Rp2,1 triliun.
 
Secara rinci, dengan penerbitan SBN neto sebesar Rp221,5 triliun dan penarikan sebesar negatif Rp10,4 triliun. Penerbitan SBN secara gross mencapai Rp340,1 triliun atau 61,2 persen dari target Rp555,7 triliun. Termasuk dari penerbitan SBN valuta asing sebesar USD6 miliar atau Rp82,1 triliun.

"Dua hari kemarin kita baru saja menerbitkan euro bond USD3 miliar," kata Luky, di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (10/6/2016).
 
Munculnya defisit anggaran di angka 1,49 persen ditenggarai dikarenakan penerimaan negara yang masih lebih rendah dan tidak sebanding dengan penyerapan belanja. Realisasi penerimaan negara baru mencapai Rp496,6 triliun atau 27,2 persen dari target di APBN 2016 yakni Rp1.822,5 triliun.
 
Dia menyebutkan dari sisi perpajakan yakni Rp406,9 triliun atau 26,3 persen dari target Rp1.546,7 triliun. Untuk pajak, realisasinya Rp364,1 triliun atau 26,8 persen dari target. Untuk penerimaan bea dan cukai realisasinya Rp42,9 triliun atau 23 persen dari target Rp186,8 triliun.
 
"Di mana untuk cukainya mencapai Rp26 triliun dari target Rp144,6 triliun atau baru 19,5 persen yang mana diketahui terjadi penurunan signifikan penerimaan pada dua bulan pertama (karena mengejar pembayaran di Desember tahun lalu)," terang dia.
 
Sedangkan dari sisi Penerimaaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp89,1 triliun atau 32,5 persen dari target Rp273,8 triliun. Hal tersebut disebabkan dari pendapatan Sumber Daya Alam (SDA) terkait pelemahan harga minyak dan juga penurunan lifting minyak yang tak capai target.
 
Selain itu, SDA minerba yang juga masih di bawah target atau baru Rp5,9 triliun dari target Rp40,8 triliun. Sementara untuk pengeluaran atau belanja negara, realisasinya sudah mencapai Rp357,4 triliun atau 27 persen dari pagu belanja pusat Rp1.325,6 triliun, yang mana terbagi dari belanja k/l sebesar Rp179,6 triliun dan belanja non k/l Rp177,8 triliun.
 
Dari jenisnya, belanja pegawai sudah mencapai Rp71 triliun atau tumbuh dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp61,4 triliun. Sementara untuk belanja subsidi energi realisasinya sebesar Rp37 triliun, lebih rendah dari Mei 2015 sebesar Rp54,9 triliun
 
Lebih jauh, belanja modalnya sudah terserap 13,5 persen atau Rp178,9 triliun dari pagu belanja APBN atau meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu 6,6 persen. "Bisa dilihat komitmen pemerintah dari belanja modaal secara nyata hampir dua kali lipat," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan