"Kita merencanakan adanya satu kunjungan delegasi dari Indonesia yang khusus mendiseminasikan 12 paket reformasi ekonomi," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (2/8/2016).
Tak hanya itu, pertemuan yang juga dihadiri Menko Perekonomian Darmin Nasution ini juga menghasilkan kesepakatan lain. Dua negara sepakat melakukan pertemuan komisi bersama pada 2017.
Pertemuan komisi bersama bertujuan melakukan follow up bagi kunjungan delegasi Indonesia yang rencananya dilaksanakan tahun ini.
"Sehingga setelah delegasi kunjungan Indonesia dan kemudian tahun depan akan diikuti komisi bersama di bidang ekonomi," ucap Retno.
Perbincangan kedua negara memang dilakukan seputar peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi. Qatar dinilai berkomitmen tinggi meningkatkan investasi di Tanah Air.
Selama ini investasi Qatar masih bergerak di bidang telekomunikasi, banking, dan retail. Qatar berniat memperluas investasi di aspek lain.
Selain itu, Jokowi juga menerima kunjungan Deputi Minister Yordania. Pertemuan masih mengemban misi sama, peningkatan kerja sama bidang ekonomi.
Selama ini, kata Retno, kerja sama sudah dilakukan pada bidang pembangunan, pupuk, dan industri strategis. Industri pertahanan Indonesia bahkan sudah beberapa kali menggelar pameran di Yodania.
Tak hanya itu, kerja sama Indonesia-Yordania juga akan dibangun untuk memerangi terorisme. "Yordania ingin Indonesia terus bersama negara-negara muslim lain untuk memerangi terorisme," kata Retno.
Yordania menilai Indonesia sebagai negara muslim terbesar yang mampu menyebarkan Islam moderat dan toleransi.
Sementara itu, Menko Perekonomian Darmin Nasution menyebut, peningkatan kerja sama juga dilakukan dengan perwakilan Khazanah Nasional Berhad. Mereka telah berinvestasi di Indonesia, yakni pada pembangunan Tol Cipali.
"Mereka ingin melakukan investasi lebih banyak lagi di Indonesia dan menyebut minat mereka di listrik dan telekomunikasi," kata Darmin.
Presiden Jokowi mempersilakan pihak Khazanah Berhad memerhatikan jalan tol di beberapa wilayah, termasuk Jawa dan Sumatera. Di Sumatera bahkan sudah mulai dipasarkan untuk investor.
"Silakan saja mereka pelajari dan kemudian ikut serta menyampaikan proposal dan ikut tender kalau mereka berminat. Begitu juga di telekomunikasi," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News