Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi lebih rendah dibandingkan dengan 4,4 persen untuk tahun ini dalam laporan Global Economic Prospects pada Juni 2021. Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen mengatakan, penurunan ini tak lepas dari dampak varian delta yang menyebar pada Juli-Agustus lalu.
"Gelombang delta telah mengajarkan kita bahwa terus meningkatkan peluncuran, pengujian, dan penelusuran vaksin, serta memastikan kapasitas perawatan kritis yang memadai adalah salah satu cara terbaik untuk mempersiapkan varian omicron dan varian covid-19 lainnya,” kata dia dalam video conference, Kamis, 16 Desember 2021.
Dalam laporan Bank Dunia tersebut, risiko penurunan prospek tetap tinggi di tengah ketidakpastian tentang pandemi, kondisi keuangan global, dan dampak buruk dari krisis. Oleh karena itu, Satu mengatakan, respons pemerintah untuk menangani pandemi termasuk melalui vaksinasi akan menjadi kunci dalam mendukung pemulihan ekonomi.
"Di luar respons kesehatan masyarakat yang kuat, penting juga bagi Indonesia untuk mempertahankan upaya reformasi struktural baru-baru ini. Ini akan mempercepat pertumbuhan bahkan ketika pihak berwenang mulai secara bertahap mengurangi dukungan ekonomi makro," ungkapnya.
Mempertahankan momentum ekonomi
Untuk mempertahankan momentum ekonomi dan mencegah dampak pandemi terhadap ekonomi dan sosial yang langgeng, pihak berwenang perlu fokus pada respons kebijakan yang memperkuat investasi, mempercepat akumulasi modal manusia, dan meningkatkan produktivitas, rekomendasi laporan tersebut."Tantangan ini termasuk mengatasi pandemi dengan mempercepat peluncuran vaksin di daerah tertinggal dan mempercepat pengujian, penelusuran, dan pengobatan, serta mempertahankan kebijakan moneter dan keuangan yang akomodatif sambil mempersiapkan kalibrasi kebijakan seiring dengan berkembangnya tekanan keuangan global dan domestik," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News