"Korupsi memang sangat berbahaya tapi lebih bahaya lagi kalau salah mengambil kebijakan moneter. Ada kegiatan ekonomi yang keliru menyebabkan dampak yang panjang," kata JK saat pidato dalam peringatan ulang tahun Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) ke-20 di Hotel Sahid, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan.
Salah satu langkah yang salah, ketika pemerintah selalu mengubah kebijakan berdasarkan pasar. Padahal teori ekonomi pasar selalu didasarkan pada keuntungan.
"Pandangan saya, saya tidak suka kalau pasar minta ini itu, diikuti. Semua pemilik pasar ingin mencari untung. Itu cara mengambil teori untuk mencari keuntungan. Jangan kita dirampok berkali-kali karena kebijakan yang kita ambil," jelasnya.
Salah satu kesalahan moneter yang diambil pemerintah yakni saat krisis pada tahun 1998. Saat itu pemerintah berani menjamin perbankan. Akibatnya, hingga kini cicilan hutang Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) masih terus tercatat dalam susunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Untuk itu JK berharap selalu adanya keseimbangan berpikir. Hal itu dapat diwujudkan dengan peran aktif dari para ahli ekonomi untuk mengawal kebijakan moneter pemerintah.
"Itu yang membuat saya berterima kasih atas saran dan pandangan ekonomi agar ada keseimbangan berpikir. Sebagai pengambil keputusan tidak sempat meriset sesuatu secara mendalam tapi mengambil dari logika dari apa yang dipaparkan orang yang mendalami. Jadi terima kasih," ucap JK di depan para ekonom yang hadir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News