Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati merinci, dari jumlah tersebut, pagu untu belanja pemerintah pusat naik dari Rp1.315,5 triliun menjadi Rp1.366,9 triliun meskipun memang diakui dirinya hingga akhir tahun tak akan terserap 100 persen.
"Kedepannya diperkirakan dapat lebih rendah mencapai Rp1.343,1 triliun didasarkan penyerapan alamiah di masing-masing kementerian atau lembaga," kata Ani, biasa ia disapa, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis 27 Juli 2017.
Dalam perubahan ini, Ani mengatakan, terdapat efisiensi belanja barang k/l yang kemudian direalokasi penghematannya untuk program atau kegiatan yang mendesak dan prioritas, seperti persiapan penyelenggaran Asian Games, pembangunan infrastruktur, pengembangan tanaman holtikultura, penanganan bencana, dan persiapan pemilu dan pilkada.
Untuk alokasi transfer ke daerah dan dana desa mengalami peningkatan Rp764,9 triliun menjadi Rp766,3 triliun. Namun, padangannya diperkirakan sedikit lebih rendah yakni Rp755,9 triliun dengan mempertimbangkan kemampuan penyerapannya hingga akhir 2017.
Penetapan anggaran transfer ke daerah terutama dipengaruhi oleh kenaikan dana alokasi khusus fisik untuk penyelesaian kegiatan di 2016. Di sisi lain, dana alokasi umum mengalami penurunan sebagai dampak berkurangnya Penerimaan Dalam Negeri (PDN) neto dalarn APBNP 2017.
Lebih jauh, Ani menambahkan, kebijakan dan alokasi di bidang belanja negara dalam 2017 secara konsisten tetap diarahkan untuk mendukung pembangunan infrastruktur dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi, pengurangan kemiskinan, dan pengurangan kesenjangan. Hal tersebut sejalan dengan fokus pembangunan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id