Jakarta: Pemerintah mencatat realisasi anggaran untuk program vaksinasi mencapai Rp6,93 triliun sampai 16 April 2021. Realisasi anggaran ini baru 11,9 persen dari pagu yang disediakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp58,18 triliun.
"Untuk sektor kesehatan realisasinya 10 persen dari pagu," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam video conference di Jakarta, Jumat, 23 April 2021.
Dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), realisasi klaster kesehatan adalah sebesar Rp18,59 triliun atau 10,6 persen dari pagu Rp175,52 triliun. Realisasi anggaran ini naik signifikan dibandingkan dengan Februari 2021 yang baru Rp4,51 triliun.
Realisasi program vaksinasi menjadi terbesar kedua setelah anggaran therapeutic untuk biaya perawatan, isoman, insentif nakes dan obat yang mencapai Rp9,19 triliun. Realisasi sektor ini setara dengan 14,9 persen dari pagu yang disediakan Rp61,85 triliun.
Selanjutnya, realisasi diagnostic untuk testing dan tracing adalah Rp1,2 miliar atau 0,02 persen dari pagu Rp7,32 triliun. Untuk komunikasi kampanye 3M dan vaksin terealisasi Rp1 miliar atau 0,1 persen dari pagu yang disediakan Rp500 miliar.
Pemerintah juga menyalurkan bantuan iuran bagi peserta JKN sebesar Rp120 miliar atau 4,8 persen dari pagu Rp2,43 triliun, serta insentif perpajakan kesehatan termasuk PPN dan bea masuk vaksin sebesar Rp2,35 triliun atau 11,3 persen dari pagu Rp20,85 triliun.
Sementara untuk penelitian lab vaksin covid-19, BNPB, belanja penanganan covid-19 untuk sarpras, alkes, labkes, preventif, cadangan imunisasi reguler, dan penanganan kesehatan lainnya pada daerah masing-masing belum terdapat laporan realisasinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id