Dengan masuknya era persaingan, menurut Jokowi, peringkat EODB Indonesia tidak menguntungkan. Bahkan jika dibandingkan dengan negara Asean lainnya, peringkat Indonesia tidak menunjukkan daya saing yang baik.
"(Posisi Indonesia) jauh sekali jika dibandingkan dengan Singapura yang ada di nomor 1. Malaysia yang peringkat 18. Kita ada di 109, jauh sekali," kata Jokowi di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (7/5/2016).
Dirinya menambahkan, target pada posisi ke-40 sudah tidak bisa ditawar lagi. Jokowi juga meminta kepada Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian untuk mencari cara menembus target tersebut.
"Saya tidak mau ditawar, 40 ya 40. Saya sudah minta Menko Perekenomian, target saya setahun pada ranking 40. Cari terobosannya, cari cara untuk mencapai itu, ya pontang panting, itu tugas kita bersama," jelas dia.
Meskipun target itu tinggi, Jokowi kian optimistis karena pemerintah telah menerbitkan berbagai paket deregulasi. Dengan adanya percepatan melalui paket tersebut, target ke posisi 40 bukan hal yang mustahil dicapai.
"Apabila ini terus dilakukan, bekerjanya rinci, detail saya yakin angka itu enggak mustahil dicapai tapi memang harus bekerja keras. Kalau enggak berani memotong aturan, enggak berani mengebrak aturan yang ada, enggak akan tercapai," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News