Pengamat EKonomi Destry Damayanti (tengah). MI/Panca Syaukarni.
Pengamat EKonomi Destry Damayanti (tengah). MI/Panca Syaukarni.

Keputusan BI Ubah Kebijakan Moneter Dinilai Tepat

Eko Nordiansyah • 22 Agustus 2016 19:40
medcom.id, Jakarta: Bank Indonesia (BI) telah menetapkan BI 7 day repo rate sebagai suku bunga acuan yang baru. Perubahan ini diharapkan mampu mempercepat transmisi kebijakan moneter oleh bank sentral.
 
Pengamat Ekonomi, Destry Damayanti mengatakan, apa yang diambil BI adalah hal yang tepat. Dengan kebijakan BI saat ini kondisi di Pasar Uang Antar Bank (PUAB) lebih mencerminkan likuiditas di perbankan.
 
"Jadi menurut saya itu keputusan yang tepat karena itu benar-benar mencerminkan likuiditas di bank, karena itu benar-benar melihat aktivitas antar-bank," kata Destry ditemui di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (22/8/2016).

Selain itu, keputusan BI memberikan batasan untuk deposit facility dan lending facility masing-masing 75 basis poin (bps) di atas dan di bawah BI 7 day repo rate adalah hal yang tepat. Hal ini tentunya akan mempengaruhi kebijakan bank mengelola likuiditasnya.
 
"Ini hal yang tepat juga karena bukan rahasia umum lagi yang kemarin dengan deposit facility lebih tinggi, itu akhirnya membuat bank-bank lebih nyaman taruh kelebihan excess cashnya itu di deposit facility ketimbang taruh di inter-bank," jelas dia.
 
Dari semua kebijakan itu, lanjut dia, memang bertujuan aktivitas inter-bank tidak akan lagi terhambat. Selain itu, bank akan lebih sering melakukan transaksi di antara sesamanya, bukan hanya dengan bank sentral selaku otoritas moneter.
 
"Idealnya dalam kondisi normal memang harus seperti itu, jadi bukan transaksi dengan BI tapi dengan marketnya. Ini nanti pada akhirnya akan meningkatkan volume dari interbank yang sekarang ini masih relatif minim," pungkasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan