Ketua DPR RI Ade Komarudin (Foto:Antara)
Ketua DPR RI Ade Komarudin (Foto:Antara)

Alasan Ketua DPR RUU Tax Amnesty Penting untuk Disahkan

Anindya Legia Putri • 23 Juni 2016 22:49
medcom.id, Bogor: Ketua DPR Ade Komarudin, didampingi anggota Komisi IV Ichsan Firdaus, dan Bupati Bogor Nurhayanti, serta Ketua DPRD Bogor Ade Nurhandi, mengunjungi kawasan pabrik di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
 
Salah satu tempat yang dikunjungi yakni PT Cahaya Buana Group (CBG), yang merupakan perusahaan penghasil furniture plastik dan springbed. Tujuan kunjungan Ade ingin menanyakan dampak perlambatan ekonomi dunia yang berkaitan dengan kebijakan Tax Amnesty.
 
"Kita tadi sudah meninjau pabrik milik Simarba Atong Tjia. Saya sengaja berkunjung ke sini bersama pak Ihsan Firdaus, Komisi IV dari dapil bogor, dia yang paling aktif dari dapilnya sehingga kita bisa mendengar apa yang disampaikan masyarakat dapilnya," ujar Ade Komarudin, saat ditemui di pabrik Cahaya Buana Group, Kamis (23/6/2016).

Ade menjelaskan bahwa tujuannya datang ke pabrik berkaitan erat dengan pengesahan Tax Amnesty atau pajak.
 
"Dari Desember 2015, perekonomian dunia sedang melambat. Hanya Amerika yang unggul sedikit. Otomatis hal tersebut berpengaruh pada ekonomi kita. Kalau kita tidak ambil jalan dengan mengesahkan Tax Amnesty, maka Indonesia bisa semakin defisit melebihi 3 persen. Jangan sampai nantinya gaji  pegawai negeri, TNI, dan lainnya tidak terbayarkan. Saya ingin para pengusaha yang berinvestasi di luar mendapatkan pengampunan pajak, agar dapat kembali berinvestasi di Indonesia seperti Pak Atong," papar Ade.
 
Ade pun bertanya, apakah terdapat dampak dari perlambatan ekonomi pada penjualan produk di Indonesia baik ekspor maupun impor kepada pemilik perusahaan dan karyawannya.
 
Disampaikan oleh Atong, bahwa sejak terjadi perlambatan ekonomi dunia, perusahaannya rugi 20 persen.
 
"Perlambatan ekonomi terhadap usaha CBG, di mana furniture menjadi produk yang digeluti, dampakya  sudah dirasakan sejak tahun lalu. Tampak daya beli konsumen menurun, terlebih pada kursi dan lemari plastik, di mana keduanya merupakan produk utama kami. Dampak penurunan sekitar 20 persen," ujar Atong.
 
Salah satu cara perusahaan CBG menanggulanginya yakni dengan pengurangan karyawan dan melakukan pengurangan jam kerja, yakni dengan membatasi jam lembur.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan