"Kami harapkan sampai akhir tahun harusnya angka ini bisa tercapai, total Rp203,9 triliun," kata Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin dalam video conference di Jakarta, Rabu, 16 September 2020.
Budi merinci, realisasi program kartu sembako mencapai Rp30,2 triliun atau 69,2 persen dari pagu Rp43,6 triliun. Anggaran ini seluruhnya diberikan kepada 20 juta keluarga termiskin, sehingga diperkirakan sampai akhir tahun anggarannya bisa terserap penuh.
Kemudian, untuk Program Keluarga Harapan (PKH) realisasinya sudah Rp29,1 triliun atau 77,9 persen dari pagu Rp37,4 triliun. Sama seperti kartu sembako, PKH diberikan kepada 10 juta keluarga termiskin sehingga diharapkan realisasinya bisa mencapai target pagu yang disediakan sampai akhir tahun.
"Program Bansos tunai (non-Jabodetabek) dan nontunai (Jabodetabek). Pagunya Rp39,2 triliun, realisasi 71,9 persen atau Rp28 triliun. Penerima 10,9 juta Kepala Keluarga (KK) di atas yang tadi. Trennya sampai akhir tahun bisa terserap," jelas dia.
Selanjutnya realisasi bantuan langsung tunai (BLT) dana desa sudah mencapai Rp10,9 triliun atau 34,4 persen dari pagu Rp31,8 triliun. BLT bagi masyarakat desa yang belum terkover oleh program bansos yang ada ini, diharapkan bisa dipercepat realisasinya.
"Oleh karena itu, nanti dana desa ini akan dialokasikan ke program aktivitas desa yang lainnya. Jadi tidak dipakai sebagai BLT tetapi dipakai sebagai dana pengembangan ekonomi perdesaan lainnya. Tapi dananya sudah ada di desa," ungkapnya.
Selain itu masih ada bantuan logistik/pangan/sembako yang sudah terealisasi Rp4,6 triliun dari pagu Rp25 triliun, kartu prakerja realisasinya Rp13,8 triliun dari pagu Rp20 triliun, dan diskon listrik yang telah direalisasikan Rp3,5 triliun dari Rp6,9 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News