"Memang ada perbaikan akibat strategi pemerintah, di mana beberapa sektor yang pertumbuhannya tidak setinggi tahun lalu bisa menyumbang penerimaan pajak lebih besar tahun ini," kata Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardana kepada Medcom.id di Jakarta, Jumat, 7 Desember 2018.
Selain strategi pemerintah, Wisnu menyebut alasan lain penerimaan negara mengalami peningkatan juga didorong aktivitas ekonomi tahun ini yang lebih baik dari tahun lalu, terlihat dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) hingga Pajak Penghasilan (PPh) yang tumbuh cukup baik.
"Hal ini bisa dilihat penyumbang tambahan penerimaan terbesar berasal dari PPN, PPh, dan bea masuk impor. Tentu ini juga tidak terlepas dari belanja pajak yang dilakukan untuk menaikkan daya beli masyarakat," jelas dia.
Baca: Pertama Kalinya, Penerimaan Negara Lampaui Target APBN
Dirinya berharap pemerintah tetap menjaga tingginya penerimaan tahun depan, sambil menjaga kualitas penerimaannya. Pasalnya, pada 2019, kondisi global diperkirakan masih mengalami fluktuasi sehingga berpotensi mengalami perlambatan.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati sebelumnya mengatakan realisasi penerimaan negara tembus Rp1.936 triliun atau tumbuh sebanyak 18,2 persen. Angka itu melebihi target APBN 2018 sebesar Rp1.894 triliun.
Sri Mulyani menjelaskan pertumbuhan penerimaan negara disumbangkan oleh penerimaan pajak yang tumbuh mencapai 15,2 persen, penerimaan bea cukai tumbuh 14,7 persen, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tumbuh 28,4 persen.
Adapun kondisi belanja negara, menurut Menkeu, juga cukup bagus. Sampai akhir tahun, belanja negara diperkirakan mencapai Rp2.210 triliun atau tumbuh 11 persen dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya tumbuh 6,9 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id