Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. Foto: Istimewa
Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. Foto: Istimewa

Bappenas dan IFN Dorong RPJPN Indonesia Emas 2025-2045 Akomodasi Ide Pemuda

Arga sumantri • 12 Juni 2024 18:56
Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Indonesia Future Network (IFN) berharap ide-ide anak muda diakomodasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Indonesia Emas 2025-2045. Sehingga, pembangunan Indonesia tidak mengabaikan kualitas hidup generasi muda.
 
"Indonesia 2045 itu perlu realistik dan terukur bagi bangsa Indonesia dengan memformulasikan dengan baik," kata Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam keterangannya, Rabu, 12 Juni 2024
 
Suharso mengatakan pembangunan menuju Indonesia Emas tak main-main. Perlu rencana yang realistis dan terukur untuk mewujudkannya. 

"Kita perlu punya problem statement yang clear agar kita bisa mengurai masalah-masalah dengan solusi yang tepat. Ini perlu perencanaan yang baik dan partisipatif," ujarnya.
 
Baca juga: Bappenas Bangun 51 SDGs Center di Indonesia

Suharso tak menutup mata perlu adanya perhatian kepada generasi muda. Perhatian itu adalah salah satu cara Indonesia tak terjerat dalam middle income trap.
 
"Kita perlu meningkatkan human capital indeks dengan meningkatkan kualitas hidup generasi muda melalui kesehatan dan pendidikan. Kami dari Bappenas berharap standarisasi kualitas kesehatan dan pendidikan menjadi prioritas untuk lepas dari jebakan tersebut," bebernya.
 
Sementara itu, Co Inisiator IFN, Doni Adhitia, menginginkan suara anak muda bisa didengar. Tak hanya itu, dia ingin gagasan dari pemuda bisa diakomodasi dalam RPJPN Indonesia Emas 2025-2045.
 
"Kami membuat Indonesia Future Network untuk memastikan partisipasi dan representasi orang muda dapat diakomodir dalam penyusunan dan implementasi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)  Indonesia Emas 2025-2045," kata Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden tersebut.
 
Bappenas dan IFN mengadakan forum dialog eksklusif dengan tema Future Policy, di Kantor Bappenas, Kuningan, Jakarta. Sebanyak 20 lembaga kebijakan atau lembaga penelitian diundang dalam forum tersebut.
 
IFN merupakan kolaborasi antara Kemenpora, Bappenas, KSP, Pijar Foundation dan Perkumpulan Warga Muda. IFN future Policy disebut tidak hanya membahas isu-isu masa depan, tapi juga menyiapkan metodologi tata kelola kebijakan yang relevan dengan dinamika masa depan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan