Ketua Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Fajar Bambang Hirawan mengatakan tahun politik di Tanah Air akan mendorong belanja masyarakat. Sebanyak 50 persen dari pertumbuhan ekonomi berasal dari konsumsi rumah tangga, sisanya dari investasi, kemudian ekspor dan impor
"Pemerintah harus menjaga daya beli masyarakat dan menjaga stabilitas harga komoditas. Dengan begitu, ekonomi Indonesia bisa tumbuh di angka lima persen," kata Fajar dilansir Media Indonesia, Sabtu, 28 Oktober 2023.
Baca juga: Bisakah Kita Capai Visi Indonesia Maju 2045? |
Selain perang Hamas dan Israel yang memicu tersendatnya pasokan energi dan pangan global, Fajar menambahkan ketidakpastian global juga dipicu perlambatan ekonomi Amerika dan Tiongkok.
Saat ini Amerika berada pada tekanan inflasi, sehingga memaksa The Fed harus menahan daya beli masyarakat. Namun pada sisi lain The Fed juga harus bisa menjaga jumlah uang yang beredar. Sementara, Tiongkok saat ini sedang mengalami kisruh Evergrande yang mengalami permasalahan keuangan.
“Kita berharap ketegangan Amerika dan Tiongkok pun mereda sehingga ada normalisasi yang dapat membuat iklim ekonomi kembali membaik,” jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News