"Alhamdulillah selama triwulan I-2017, realisasi investasi di Surabaya sudah mencapai Rp9,7 triliun, dengan menyerap jumlah tenaga kerja mencapai 40.975 orang," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Pemkot Surabaya, Eko Agus Supiadi, di Surabaya, Jumat 21 Juli 2017.
Agus, demikian ia disapa, merinci mayoritas investasi mengalir ke sektor perdagangan sebesar Rp7,5 miliar. Disusul sektor perhotelan sebesar Rp918 miliar, jasa konstruksi Rp600 miliar, perindustrian Rp248 miliar, transportasi darat Rp178 miliar, perikanan Rp34 miliar, restoran Rp32 miliar, jasa hiburan Rp25 miliar dan bidang kesehatan Rp21,5 miliar. “Investasi ke Surabaya ini meningkat, karena infrastruktur yang ada memadai,” katanya.
Data DPM-PTSP Pemkot Surabaya juga menyebutkan, total izin prinsip sudah keluar di 2017 ini sebanyak 72 izin. Jumlah itu terdiri dari 13 izin prinsip untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) senilai Rp2,2 triliun. Sedangkan 59 izin prinsip untuk penanaman modal asing (PMA) senilai USD761 juta.
“Kami optimistis target investasi hingga akhir tahun ini tercapai. Selain infrastruktur dan pelayanan perizinan baik, juga sudah mengarah ke sistem online," kata Agus.
Mengacu realisasi investasi PMA dalam tiga tahun terakhir, lanjut Agus, ada lima sektor yang menjadi penunjang terbesar investasi. Kelima sektor itu yakni perdagangan besar, perawatan mobil, industri pengolahan tembakau, perdagangan eceran, serta real estate.
Sementara untuk investasi PMDN banyak ke sektor pergudangan, industri makanan, industri logam, mesin dan elektronik serta industri karet, barang dari karet dan plastik. "Negara asal perusahaan PMA terbesar dari Korea Selatan, Jepang dan Tiongkok," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News