"Doing business itu menjadi indikator apakah pemerintah bisa mengurus negara atau tidak. Sebagai pemerintah kita tidak boleh menjadi porblem, tapi harus jadi solution. Makanya reformasi birokrasi itu penting sekali," ujar Sri Mulyani di depan peserta Simposium Nasional dengan tema "Bangkit Bergerak, Pemuda Indonesia Majukan Bangsa" yang digelar oleh organisasi sayap PDI-Perjuangan, Taruna Merah Putih, di Balai Kartini, Senin 14 Agustus 2017.
Sri Mulyani juga meminta kepada semua instansi pemerintah, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk meningkatkan kinerja secara optimal dan tidak korupsi. Selain itu, Sri juga mengungkapkan pentingnya transparansi dalam institusi pemerintah.
"Saya adalah orang yang sangat percaya bahwa keterbukaan dan transparansi adalah syarat awal menjadi institusi yang hebat. Institusi yang hebat adalah syarat dari negara yang kompetitif," terang Sri.
Selain itu, Sri juga mengatakan memahami keberagaman juga menjadi kunci untuk mewujudkan institusi yang hebat. Seorang pemimpin institusi, harus mampu menyatukan semua elemen yang berbeda-beda bekerja bersama-sama dalam satu visi.
Sri menjelaskan sebagai seorang Menteri Keuangan, dirinya harus mampu memimpin 72 ribu pekerja di Kemenkeu, 24 ribu pekerja di Dirjen Pajak, dan 15-16 ribu di Bea Cukai, agar menjadi institusi yang berperan menyejahterakan rakyat, "bukan jadi institusi yang justru menjadi momok," kata Sri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News