Presiden Joko Widodo (MI/Panca Syurkani).
Presiden Joko Widodo (MI/Panca Syurkani).

Jokowi Minta Pelaku Jasa Keuangan Tidak Wait and See

Angga Bratadharma • 18 Januari 2018 21:15
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pelaku industri jasa keuangan tidak melakukan wait and see di 2018 dan di 2019, meski periode tersebut merupakan tahun politik. 
 
Presiden meminta industri jasa keuangan tetap memacu laju pertumbuhan bisnis dengan harapan memberi efek terhadap gerak ekonomi yang lebih berkualitas di masa mendatang.
 
"Sering pengusaha kalau saya tanya kok tidak berani ekspansi atau investasi? Jawabannya 'Pak ini kan tahun politik dan ada pilkada'. Memang setiap tahun di Indonesia itu ada pilkada. Apa mau menunggu terus. Biarin pilkada ya politik dan ekonomi tetap jalan," kata Jokowi, dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2018, di Jakarta, Kamis malam, 18 Januari 2018.

Adapun Jokowi terus mendorong agar industri jasa keuangan bisa terus memaksimalkan fungsi intermediasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Bahkan, dirinya mendukung langkah-langkah yang telah dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dukungan ini dinilai Presiden penting dengan harapan memberi stimulus terhadap perekonomian.
 
"Saya mendukung langkah-langkah yang telah dilakukan OJK agar pertumbuhan industri jasa keuangan memberikan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi yang lebi berkualitas," kata Presiden Jokowi.
 
Presiden Jokowi memaparkan bahwa pemerintah siap melakukan berbagai macam upaya dari aspek perekonomian. Pertama, memperkuat ekonomi lapisan bawah. Dalam hal ini, pemerintah telah mengembangkan KUR Klaster yang merupakan penyaluran kredit usaha rakyat dengan metode pendampingan.
 
Kedua, terus membuka bank wakaf mikro dan terus melakukan penguatan termasuk dari sisi industri perbankan. Ketiga, pemerintah terus mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), industri perbankan, pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mencari model-model pembiayaan alternatif terutama guna infrastruktur,
 
"Negara lain sudah lakukan semuanya. Jadi nantinya tidak semua tergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) agar anggaran lebih masuk ke kepentingan rakyat banyak sehingga ini bisa dicarikan skema-skema lainnya. BUMN juga perlu memanfaatkan pasar modal untuk pendanaan karena pasar modal sekarang lagi bagus-bagusnya," pungkasnya.
 


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan