"Flow dana ke Indonesia baik, dana terus masuk ke Indonesia," kata Gubernur BI Agus Martowardojo di Kompleks BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat, 8 Desember 2017.
Sejauh ini, lanjut Agus, investor global masih bisa menerima potensi risiko yang ada di Indonesia. Dengan credit default swap sebesar 91 sampai dengan 92 persen, sekarang menjadi 94 persen.
"Pada awal 2017 tingkat credit default swap Indonesia masih sebesar 157 persen. Ini menunjukkan bahwa risiko Indonesia semakin dapat diterima. Kondisi ini bagus untuk kesiapan Indonesia dalam memasuki 2018," jelas dia.
Dirinya menambahkan, memasuki akhir tahun biasanya akan terjadi outflow yang bersifat temporer. Hal ini disebabkan oleh periode libur yang banyak dimanfaatkan oleh investor memutuskan untuk melakukan aksi ambil untung.
"Banyak investor masuk ke periode libur, mereka mengunci profitnya. Secara umum kita meyakini bahwa kondisi ini akan dipertahankan pada 2018. Outflow itu temporary, take profit mau masuk liburan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News