"Ini lebih kecil dari subsidi energi tahun lalu sebesar Rp 71 triliun," kata Direktur Jenderal Anggaran Askolani dalam konferensi pers di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Senin, 26 Agustus 2019.
Dirinya menjelaskan subsidi energi terdiri dari subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan elpiji sebesar Rp41,5 triliun. Sementara itu, subsidi listrik tercatat sudah mencapai Rp26,6 triliun.
Realisasi subsidi listrik lebih rendah Rp3,73 triliun atau 12,32 persen dari tahun lalu, seiring dengan penguatan rupiah dan pergerakan Indonesian Crude Price (ICP) dalam semester I-2019.
Selain subsidi energi, realisasi subsidi nonenergi tercatat sebesar Rp3,84 triliun atau meningkat 18,99 persen dari periode yang sama tahun lalu. Hal ini disebabkan adanya percepatan realisasi subsidi pupuk dan subsidi kredit program.
Realisasi belanja subsidi sampai dengan akhir Juli 2019 tercatat sebesar Rp92,20 triliun atau 41,1 persen dari APBN. Realisasi belanja subsidi lebih tinggi Rp0,94 triliun atau 1,03 persen dibandingkan realisasi belanja subsidi pada periode yang sama di 2018.
Sedangkan realisasi belanja bantuan sosial mencapai Rp75,08 triliun atau 73,6 persen dari APBN meningkat 33,5 persen. Meningkatnya realisasi banso ditopang pencairan Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan premi bagi PBI JKN tahun 2019, realisasi bantuan pangan, dan realisasi Bansos lainnya seperti Program Indonesia Pintar (PIP) dan Bidikmisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id