Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu, Askolani mengakui angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak 2015. Pada Mei 2015, realisasi belanja barang hanya Rp36 triliun.
Setahun setelahnya, Mei 2016, belanja barang sebesar Rp64,5 triliun atau naik 21,3 persen (yoy). Sementara pada Mei 2017 angkanya naik lagi jadi Rp69,6 triliun. Kemudian di Mei 2018, belanja barang naik 25,1 persen menjadi Rp84,9 triliun.
Salah satu komponen belanja barang yang meningkat signifikan ialah perjalanan dinas Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mencapai Rp15,1 triliun. Angka ini tumbuh 22 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang hanya sebanyak Rp12,4 triliun.
"Kegiatan di kementerian/lembaga yang aktivitas (perjalanan dinasnya) tinggi terkait pemilu, KPU, Bawaslu, TNI, dan Polri," ujar Askolani dalam pemaparan APBN Kita di Kantor Kemenkeu, Jalan Dr Wahidin Raya, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Juni 2019.
Tingginya biaya perjalanan dinas juga tak lepas dari kenaikan harga tiket pesawat. Namun, Askolasi enggan memaparkan lebih jauh apakah kenaikan tarif tiket pesawat berpengaruh signifikan terhadap meroketnya perjalanan dinas.
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengimbau para PNS melakukan penghematan perjalanan dinas lantaran kenaikan harga tiket pesawat. Tujuannya mengefisiensi perjalanan dinas agar belanja barang terkendali.
"Sebetulnya dari keseluruhan belanja kementerian/lembaga untuk perjalanan dinas itu kita minta diefiensikan. Jadi mungkin kalau kenaikan tarif dari tiket-tiket, tentu nanti akan terlihat," tutur Sri Mulyani.
Selain perjalanan dinas, belanja barang yang meningkat adalah aktivitas pelayanan publik dan pemerintahan yang mencapai Rp50,5 triliun. Porsi sektor ini ke belanja barang sebesar 39 persen.
"Belanja jasa mencapai Rp10 triliun atau naik 25 persen (yoy). Meski tumbuhnya cukup tinggi, namun porsi belanja jasa ke belanja barang kecil," pungkas dia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News