"Jadi akhir Maret proyek-proyek sudah harus dilaksanakan. Saya segera keluarkan instruksinya," katanya saat penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2015 di Istana Negara, Senin (8/12/2014).
Jokowi menjelaskan, pihaknya tidak ingin mengulangi kesalahan pemerintahan sebelumnya di mana kebanyakan proyek baru bisa dilaksanakan setelah pertengahan tahun. Selain memperlambat peredaran uang, terlambatnya pelaksanaan proyek juga berdampak pada kualitas proyek seperti bangunan, jalan, dan jembatan. "Karena itu kita tidak ingin lagi ada kejar-kejaran pada Oktober dan November," tukasnya.
Untuk proyek pembangunan di daerah, Jokowi juga meminta seluruh kepala daerah segera bekerja keras untuk mencapai program prioritas. Kepala daerah juga diminta segera mengatasi kendala dan hambatan di lapangan dengan cepat. "Sehingga rakyat bisa segera merasakan langsung manfaatnya," ujarnya.
Jokowi kembali mengingatkan agar setiap K/L dan pemerintah daerah melakukan gerakan penghematan dengan membatasi pengeluaran yang tidak perlu. "Misalnya rapat yang tidak perlu, tempatnya di kantor saja. Begitu pun perjalanan dinas yang tidak perlu," cetusnya.
Menurut Presiden, seluruh K/L dan pemda harus meningkatkan daya serap anggaran dengan memperhatikan output dan outcomenya. "Mari kita gunakan sebaiknya uang rakyat ini, ini bukan uangnya pemerintah dan juga bukan uangnya presiden. Karena itu harus kita kembalikan sebesar-besarnya untuk memberikan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id