Pemerintah tetapkan bank penyalur sukuk global -- ANTARA/Andika Wahyu
Pemerintah tetapkan bank penyalur sukuk global -- ANTARA/Andika Wahyu

Pemerintah Tetapkan Bank Penyalur Sukuk Global

Irene Harty • 11 Juli 2014 13:03
medcom.id, Jakarta: Pemerintah telah menetapkan penyalur Surat Utang Negara (SUN) yang berjenis sukuk global berdenominasi dolar Amerika Serikat melalui empat bank.
 
"Buat sukuk kita sudah tunjuk HSBC, Standard Chartered, CIMB, dan National Bank of Dubai," ungkap Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis 10 Juli, seperti dikutip Jumat (11/7/2014).
 
Kendati demikian, Robert enggan mengemukakan nilai untuk penerbitan sukuk global tersebut. Sedangkan untuk waktunya juga masih mencari momen yang tepat karena menurutnya mulai habis Lebaran hingga September mendatang masih liburan.

Berkaitan dengan penerbitan SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) mengambil momen penurunan yield, Robert menyatakan masih terdapat banyak kemungkinan.
 
"Jadwal lelang sesuai jadwal, kalau kami lelang penawaran masuk tinggi, dan harganya masih di bawah benchmark yang kita minta, kita selalu open kemungkinan upsize, tapi upsize-nya tetap maksimal 50% dari target indikatif yang kita umumkan," tambahnya.
 
Selain sukuk global, pemerintah juga akan menerbitkan samurai bonds dan domestic bonds. Khusus samurai bonds, Robert menyatakan belum menemukan titik akhir. "Kalau domestik US$750 juta, jadwalnya kalau nggak salah Oktober, selama 3 tahun," lanjut Robert.
 
Dia pun menyatakan harapannya agar kondisi pasar yang positif terus membaik agar dirinya mudah mencari pembiayaan atau utang negara dengan mudah dan murah.
 
Sedangkan untuk alternatif pembiayaan pendanaan luar negeri secara multilateral dikatakan Robert ada pinjaman yang meningkat 30%. Sejauh ini baginya Surat Berharga Negara masih dapat diperoleh dengan strategi waktu yang tepat. Adapun kendalanya masih pada pencarian kriteria yang cocok dengan project finance sukuk.
 
Untuk project finance sukuk dilanjutkan Robert masih dalam tahap pembahasan. "Project finance tahun ini Rp21,5 triliun, enggak mungkin sampai Rp200 triliun tiba-tiba," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan