"THR bisa mengungkit sekitar satu persen PDB, sebab pembayaran THR totalnya baik dari sektor tenaga kerja, maupun ASN, TNI/Polri, jumlahnya mendekati Rp150 triliun," katanya dalam video conference di Jakarta, Jumat, 23 April 2021.
Ia menegaskan penyaluran THR menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mendorong pemulihan ekonomi di kuartal II tahun ini. Selain itu, pemerintah juga memberikan berbagai insentif termasuk subsidi ongkos kirim (ongkir) pada Harbolnas Ramadan.
"Terkait dorongan kegiatan Hari Belanja Online Nasional ni pemerintah sudah mempersiapkan paketnya dan sudah membicarakan dengan para platform. Pada prinsipnya para platform juga ingin berkontribusi," ungkapnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya mengaku akan menyediakan alokasi anggaran sebesar Rp30,6 triliun untuk THR bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI/Polri, pensiunan, serta ASN yang ada di pemerintah daerah tahun ini.
"Total THR itu Rp30,6 triliun itu sudah total, jadi Rp14,8 triliun yang untuk daerah itu sudah masuk," katanya dalam konferensi pers APBN Kita di Jakarta, Kamis, 22 April 2021.
Adapun THR bagi para ASN, TNI/Polri, dan pensiunan ini akan dicairkan pada H-10 sampai H-5 Hari Raya Idulfitri tahun ini. Namun pemerintah masih menyusun ketentuan berupa Peraturan Pemerintah (PP) mengenai pemberian THR tersebut.
"THR ini seperti yang biasa kita sampaikan akan dibayarkan pada H-10 nanti sampai H-5. Karena biasanya ini bertahap. Jadi nanti kita umumkan sesudah PP diselesaikan, PP saat ini kita paraf bersama dan akan ditandatangani Bapak Presiden," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News