Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu. FOTO: Medcom.id/Husen Miftahudin
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu. FOTO: Medcom.id/Husen Miftahudin

Bank Dunia Nilai Ekonomi RI Paling Kuat di Tengah Risiko Global

Antara • 09 Juni 2022 08:41
Jakarta: Kementerian Keuangan menyatakan Bank Dunia melalui laporannya bertajuk 'Global Economic Prospect June 2022' menilai bahwa ekonomi Indonesia menjadi salah satu yang paling kuat di tengah situasi risiko global saat ini.
 
"Perekonomian Indonesia terus menunjukkan resiliensi di tengah gejolak global yang terjadi,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu, di Jakarta, dilansir dari Antara, Kamis, 9 Juni 2022.
 
Penilaian Bank Dunia ditunjukkan melalui prediksinya terhadap ekonomi Indonesia yang akan berada di level 5,1 persen pada 2022 atau hanya turun 0,1 persen dari proyeksi sebelumnya. Dalam laporan GEP June 2022, Bank Dunia menyebutkan bahwa perekonomian Indonesia akan mendapat dorongan dari kenaikan harga komoditas.

Penurunan prediksi ekonomi Indonesia terjadi di tengah penurunan perkiraan pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,9 persen pada tahun ini akibat eskalasi berbagai risiko. Perkiraan pertumbuhan ekonomi global itu turun 1,2 persen dari proyeksi sebelumnya pada Januari lalu akibat risiko global khususnya perang di Ukraina.
 
Penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi oleh Bank Dunia akhirnya terjadi secara luas di berbagai negara baik kelompok negara maju maupun berkembang. Untuk zona Eropa mengalami revisi ke bawah sebanyak 1,7 persen yaitu dari 4,2 persen menjadi 2,5 persen dengan Rusia diperkirakan terkontraksi 8,9 persen atau turun dari proyeksi sebelumnya sebesar 11,3 persen.
 
Bahkan AS dan Tiongkok turut mengalami penurunan proyeksi pertumbuhan masing-masing 1,2 persen dan 0,8 persen Sementara untuk kelompok negara berkembang seperti India, Meksiko dan Thailand juga mengalami penurunan proyeksi cukup signifikan yakni 1,2 persen, 1,3 persen dan 1 persen.

Pandemi yang terkendali.

Ekonomi Indonesia termasuk kuat karena prediksinya hanya turun 0,1 persen dari prediksi sebelumnya seiring kinerja ekonomi tahun ini terus menguat antara lain didukung situasi pandemi yang terkendali.
 
Febrio menyatakan pemerintah akan terus menjaga situasi agar tidak terjadi lonjakan pandemi agar kepercayaan masyarakat dalam melakukan aktivitas ekonomi terus terjaga. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan mendorong vaksinasi yang kini sudah mencapai 74,2 persen populasi untuk dosis pertama dan 62,1 persen untuk dosis lengkap.
 
Tak hanya itu, APBN juga akan terus diarahkan menjadi instrumen penting dalam merespon dinamika ekonomi termasuk menjadi peredam syok untuk memastikan terlindunginya daya beli masyarakat. “Upaya itu dilakukan karena terdapat potensi krisis energi, pangan dan keuangan,” pungkas Febrio.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan