"Jadi sering yang dengar dari headline utang negara sudah Rp6.000 apakah sudah aman? Dan tidak pernah liat neraca seluruhnya. Ada pendapatan, belanja operasi yang dinikmati masyarakat, bansos, subsidi, belanja barang, ada dalam bentuk gaji pegawai negeri," kata dia dalam video conference, Rabu, 5 Januari 2021.
Apalagi selama pandemi covid-19, Sri Mulyani menyebut, pemerintah juga menaikkan belanja untuk anggaran kesehatan, bantuan sosial, juga tunjangan bagi pegawai negeri dan TNI/Polri. Seluruhnya dibiayai dengan menggunakan penerimaan negara, ditambah juga pembiayaan anggaran yang sering disebut sebagai utang.
Tak hanya itu, ia mengatakan pemerintah menggunakan keuangan negara untuk membiayai infrastruktur dari belanja modal. Pemerintah juga menyediakan anggaran untuk mendorong kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui sekolah mulai dari dasar hingga perguruan tinggi.
"Itu dari kita sendiri, sebagian utang yang nanti kita bayar lagi. Kalau belanja bagus, jadi infrastruktur bagus, SDM berkualitas buat Indonesia, ekonomi tumbuh pasti bisa bayar lagi utangnya. Termasuk SBSN pasti kita bisa bayar Insya Allah kembali dengan aman," ungkapnya.
Seluruh upaya tadi, menurut dia, sudah direncanakan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) selaku bendahara negara. Para pegawai di Kemenkeu ini juga merupakan pilihan karena mereka bertanggung jawab terhadap tidak hanya penerimaan negara, tapi belanja negara dan pengelolaan utang.
"Itu lah masuk dalam perencenaan keuanagan negara, kami di Krmenkeu ini para pejabat eselon I. Mereka punya banyak anak buah, mereka lulusan terbaik dari universitas dalam negeri dan luar negeri. Mereka bertanggung jawab, commited, dedicated jaga keuangan negara," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News