Ilustrasi. FOTO: MI/ATET DWI PRAMADIA
Ilustrasi. FOTO: MI/ATET DWI PRAMADIA

Kuartal I, Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 5% Meski Dihadang Kenaikan Omicron

Eko Nordiansyah • 22 Februari 2022 20:36
Jakarta: Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2022 masih mencapai lima persen. Meskipun dihadapkan pada kenaikan kasus covid-19 akibat varian omicron, namun pemulihan ekonomi diprediksi masih cukup kuat dan tercermin dari berbagai indikator.
 
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan sejauh ini dampak kenaikan Omicron terhadap pertumbuhan ekonomi cukup terbatas. Bahkan untuk keseluruhan tahun ini, pemerintah masih optimistis ekonomi bisa tumbuh antara 4,8 sampai dengan 5,5 persen sesuai dengan target.
 
"Jadi memang agak terlalu early untuk memprediksi tapi kita lihat pertumbuhan ekonomi 2022 masih akan cukup kuat. Di kuartal I masih sekitar lima persen dan seluruh tahun kita prediksi range-nya antara 4,8 sampai 5,5 persen," kata dia, dalam video conference, Selasa, 22 Februari 2022.

Ia menambahkan, meski varian Omicron ini diprediksi akan mencapai puncak pada pertengahan Maret namun kondisinya jauh berbeda dibandingkan dengan varian Delta lalu. Pada periode Juli-Agustus 2021, kenaikan kasus covid-19 diikuti dengan kenaikan keterisian rumah sakit dan angka kematian, sedangkan saat ini angkanya relatif rendah.
 
"Walaupun kasus harian meningkat sangat tajam, namun ini tidak diikuti hunian di rumah sakit yang tinggi, bahkan tingkat kematian jauh lebih rendah dibandingkan dengan Delta. Dengan demikian banyak sekali daerah walaupun dia PPKM level 3 namun indikator mobilitas masyarakat itu tidak terkoreksi terlalu tajam seperti pada waktu delta," ungkapnya.
 
Meski begitu, Febrio mengungkapkan, pemerintah tetap akan mewaspadai berbagai risiko yang berpotensi membuat ketidakpastian terhadap perekonomian. Selain pandemi, pemerintah juga melihat berbagai perkembangan eksternal seperti kenaikan inflasi, kenaikan harga komoditas, hingga tantangan geopolitik yang bisa mengganggu pemulihan ekonomi.

 
"Tetapi kewaspadaan terus kita jaga, pemerintah terus memantau berbagai indikator ekonomi. Dalam konteks dari sisi ekonomi, kita lihat semua indikator menunjukkan perbaikan walaupun dalam konteks Omicron meningkat, bahkan sejak awal Februari ini memang sudah mulai leveling off," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan