Jakarta: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia mendapatkan keuntungan dari memanasnya konflik geopolitik dunia. Pasalnya, invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina mengerek harga-harga komoditas sehingga berimbas pada penerimaan negara.
Adapun kenaikan harga komoditas ini membuat penerimaan negara dalam bentuk pajak, bea keluar, maupun Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) turut meningkat. Bahkan pada tahun lalu, penerimaan negara dari sektor mineral dan batu bara merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.
"Pada 2021 penerimaan negara yang berasal dari sektor minerba ini baik dalam bentuk pajak, bea keluar, dan PNBP mencapai Rp124,4 triliun. Ini adalah penerimaan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir," kata dia dalam video conference, Selasa, 8 Maret 2022.
Namun begitu, Sri Mulyani menilai kondisi tersebut memberikan kewajiban kepada pemerintah agar bisa mengelola penerimaan negara dari sektor minerba ini secara transparan dan menyampaikan kepada publik berapa kekayaan sumber daya alam yang diterima negara dalam bentuk pajak, bea keluar, maupun PNBP.
"Ini sangat penting, dan transparansi inilah yang terus dibangun oleh Kementerian Keuangan, berapa kekayaan negara menyumbangkan terhadap penerimaan negara yang kemudian kembali lagi dalam bentuk berbagai program pembangunan yang manfaatnya dirasakan oleh masyarakat," ungkapnya.
Di sisi lain, peningkatan penerimaan dari sektor minerba ini juga memberikan tantangan karena kemungkinan terjadinya peningkatan pelanggaran tata kelola baik dalam bentuk penyelundupan, under invoicing, tax evasion. Untuk itu, dibutuhkan koordinasi yang semakin baik antarpemangku kepentingan.
"Tentu kenaikan harga komoditas mineral dan batu bara memberikan kontribusi yang besar. Namun ini juga memberikan sinyal pemerintah pusat dan daerah, dan antara kementerian/lembaga harus semakin rapi berkoordinasi, karena semakin tinggi harga minerba, maka ancaman terhadap tata kelola yang baik menjadi sangat tinggi," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News