"Itu ide lama yang pernah saya lakukan, revaluasi aset," kata Rizal di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (22/10/2015).
Rizal mengklaim, revaluasi aset merupakan ide lama yang pernah dia kemukakan saat menjabat Menko Ekuin era Presiden Megawati Soekarnoputri. Menurut Rizal, terobosan itu perlu untuk meningkatkan perekonomian bangsa.
"Belum pernah dalam sejarah BUMN, BUMN diselamatkan tanpa uang. Itu terobosan. Cara-cara terobosan ini perlu dilakukan dalam jumlah yang lebih besar supaya ekonomi Indonesia bisa lebih cepat bangkit," bebernya.
Dia bercerita, pada tahun 2000 PLN nyaris bangkrut, minus Rp9 triliun dengan nilai aset Rp50 triliun. Setelah melakukan revaluasi aset, nilai aset PLN membengkak menjadi Rp200 triliun.
"Mereka minta uang dari negara saya enggak mau. Saya minta laporan revaluasi aset, sehingga asetnya naik dari Rp50 triliun ke Rp200 triliun. Modal dari minus Rp9 triliun jadi Rp104 triliun," ungkap Rizal.
Pemerintah telah meluncurkan empat paket kebijakan. Paket kebijakan ekonomi tahap I diluncurkan pada 9 September 2015. Paket pertama fokus mendorong daya saing industri nasional melalui deregulasi, debirokratisasi, serta penegakan hukum dan kepastian usaha. Mempercepat proyek strategis nasional dengan menghilangkan berbagai hambatan, sumbatan dalam pelaksanaan dan penyelesaian proyek strategis nasional dan meningkatkan investasi di sektor properti.
Paket kebijakan II diluncurkan pada 29 September. Paket ini lebih difokuskan pada izin investasi untuk industri yang ada di dalam dan di luar kawasan industri.
Sementara paket kebijakan III yang diluncurkan pada 7 Oktober 2015 memfokuskan pada penurunan harga energi dan perbaikan iklim usaha. Dan paket kebijakan IV yang diluncurkan pada 15 Oktober 2015 berfokus untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Dunia usaha dan investasi diberikan kemudahan untuk membuka lapangan pekerjaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News