Ilustrasi penjualan mobil - - Foto: dok Lifepal
Ilustrasi penjualan mobil - - Foto: dok Lifepal

Penjualan Mobil Melonjak Tapi Kredit Kendaraan Bermotor Masih Terkontraksi

Eko Nordiansyah • 28 Mei 2021 13:43
Jakarta: Pemerintah mengklaim kebijakan diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor mampu mendongkrak penjualan mobil pada tahun ini. Padahal di 2020, penjualan dan produksi mobil anjlok hingga 50 persen dari tahun sebelumnya.
 
Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan Arif Baharudin mengatakan kebijakan relaksasi PPnBM mampu mendorong penjualan mobil. Apalagi Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mengeluarkan kebijakan untuk mendorong sektor otomotif.

 
"Penjualan mobil di 2021 Maret naik hampir dua kali lipat dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Sedangkan April naik sembilan kali lipat dibandingkan April tahun lalu," kata dia dalam webinar di Jakarta, Jumat, 28 Mei 2021.

Sayangnya, ia menyebut langkah BI melalui pelonggaran Loan to Value (LTV) sehingga menurunkan DP untuk kredit kendaraan bermotor dan OJK melalui pelonggaran Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) belum mampu mendorong kredit di sektor otomotif ini.
 
Berdasarkan data BI, pertumbuhan kredit kendaraan bermotor pada April 2021 masih mengalami kontraksi 27,3 persen (yoy). Meski masih dalam, kontraksi ini lebih baik dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat minus 28,6 persen (yoy).
 
"Perlu diperhatikan juga, lonjakan kenaikan (penjualan mobil) ini masih belum berbanding lurus dengan kenaikan kredit kendaraan bermotor. Ini yang harus kita evaluasi dan kita lihat kedepannya masalahnya apa," ungkapnya.
 
Arif menambahkan, industri otomotif ini memang memiliki keterkaitan dengan sejumlah industri pendukungnya. Oleh karena itu, pemulihan industri ini diharapkan bisa memberi daya ungkit terhadap industri turunannya yang tahun lalu juga sama-sama mengalami kontraksi.
 
"Tahun lalu penjualan dan produksi mobil turun sekitar 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Industri ikutannya yang juga sangat penting yaitu sparepart juga mengalami dampak yang cukup besar. Jadi tentunya kalau sudah itu, semua industri leasing dan semuanya terkontraksi juga," pungkas dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan