Presiden Joko Widodo saat membacakan pidato kenegaraan di Gedung MPR/DPR, Senayan. (FOTO: MI/Susanto)
Presiden Joko Widodo saat membacakan pidato kenegaraan di Gedung MPR/DPR, Senayan. (FOTO: MI/Susanto)

Sidang Bersama DPR-DPD RI

Stabilitas Perekonomian Indonesia Kian Kokoh

Eko Nordiansyah • 16 Agustus 2018 11:36
Jakarta: Presiden Joko Widodo mengatakan ekosistem yang kondusif di Indonesia bisa dimanfaatkan untuk memperkokoh stabilitas makroekonomi dan meningkatkan kualitas pertumbuhan, memastikan tercapainya tujuan keadilan ekonomi, menyiapkan pembangunan ekonomi yang berkesinambungan dalam jangka panjang, serta melakukan reformasi struktural untuk peningkatan daya saing ekonomi.
 
"Ekonomi kita terus tumbuh di kisaran lima persen per tahun, di tengah ketidakpastian ekonomi dunia yang sedang berlangsung," kata Jokowi dalam pidato sidang tahunan MPR-RI, di Komplek Parlementer, Senayan, Jakarta, Kamis, 16 Agustus 2018.
 
Dirinya menambahkan inflasi selalu pada kisaran 3,5 persen. Ini sebuah pencapaian yang luar biasa untuk menjaga daya beli rakyat. Realisasi inflasi Juni 2018 berhasil ditekan pada angka 0,59 persen atau terendah dibandingkan inflasi saat Hari Besar Keagamaan Nasional dalam tujuh tahun terakhir.

"Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan pengendalian inflasi yang terjaga membuat pertumbuhan ekonomi menjadi lebih berkualitas dan dapat dirasakan dampaknya," jelas dia.
 
Sementara itu, angka pengangguran terbuka turun menjadi 5,13 persen pada Februari 2018. Untuk pertama kalinya, persentase kemiskinan Indonesia turun ke angka satu digit, yaitu menjadi 9,82 persen pada Maret 2018. Pemerintah berhasil menekan angka kemiskinan dari 28,59 juta atau 11,22 persen pada Maret 2015 menjadi 25,95 juta atau 9,82 persen pada Maret 2018.
 
Untuk memberikan jaminan perlindungan bagi keluarga miskin, Program Keluarga Harapan (PKH) kita perluas cakupannya, dari hanya 2,7 juta keluarga di 2014 menjadi hampir enam juta keluarga penerima manfaat pada 2016 dan secara bertahap meningkat hingga 10 juta keluarga pada 2018.
 
Selain itu, jumlah Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah ditingkatkan secara bertahap, dari 86,4 juta jiwa pada 2014 menjadi 92,4 juta jiwa pada Mei 2018.
 
"Total kepesertaan BPJS Kesehatan sendiri telah mencapai lebih dari 199 juta orang dan akan terus ditingkatkan agar jangan ada rakyat Indonesia yang tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan karena kendala biaya," pungkasnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan