Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman mengatakan peluncuran ORI-017 dilakukan di tengah kebutuhan negara untuk pendanaan penanganan covid-19. Kondisi pandemi covid-19 merupakan sesuatu yang tidak pernah diperkirakan akan terjadi oleh bangsa ini.
"Kondisi sulit yang dimulai dari adanya krisis kesehatan sampai berdampak pada kehidupan sosial maupun ekonomi masyarakat memerlukan gerakan kolektif baik dari pemerintah, swasta dan publik untuk saling mendukung dalam menghadapi tekanan yang terjadi," kata dia dalam video conference di Jakarta, Senin, 15 Juni 2020.
ORI-017 hadir di tengah kondisi ketidakpastian saat ini untuk menjadi alternatif investasi utama bagi masyarakat. Peluncuran ORI-017 dinilai sangat tepat dalam kondisi saat ini karena masyarakat memerlukan investasi yang aman, mudah, terjangkau serta dapat dicairkan sebelum jatuh tempo.
"Selain itu, ORI-017 merupakan instrumen pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yang artinya hasil dari penerbitan ORI akan digunakan untuk pembiayaan APBN termasuk untuk penanggulangan dan pemulihan dari pandemi covid-19. Membeli ORI-017 menandakan partisipasi langsung dari masyarakat dalam upaya pemulihan pembangunan dan perekonomian Indonesia," jelas dia.
Penawaran ORI-017 dibuka pada 15 Juni 2020 pukul 09.00 WIB dan penutupan pada 9 Juli 2020 pukul 10.00 WIB. Registrasi bisa setiap saat pada mitra distribusi yang telah ditetapkan, dengan penetapan hasil penjualan pada 13 Juli 2020, setelmen pada 15 Juli 2020, dan jatuh tempo pada 15 Juli 2023.
ORI-017 merupakan obligasi negara tanpa warkat, dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan hanya antar investor domestik/lokal yang mengacu pada digit ketiga kode Nomor Tunggal Identitas Pemodal atau Single Investor Identification (SID).
Untuk holding period-nya yakni pada dua periode pembayaran kupon dan dapat dipindahbukukan mulai 15 September 2020. Pembayaran kupon pada tanggal 15 setiap bulan, dengan pembayaran kupon pertama kali pada 15 Agustus 2020.
"Masyarakat yang berminat untuk berinvestasi di ORI-017 saat ini sudah dapat melakukan registrasi dengan cara menghubungi 25 mitra distribusi yang telah ditetapkan melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik atau layanan online," ungkapnya.
Saat ini ada 16 bank umum yang menjadi mitra antara lain BCA, BNI, Bank Permata, BRI, BTN, Maybank Indonesia, Bank CIMB Niaga, Bank Mandiri, Bank OCBC NISP, Bank Panin, Bank DBS Indonesia, Bank HSBC Indonesia, Bank UOB Indonesia, Bank Commonwealth, Bank Danamon Indonesia, dan Bank Victoria International.
Selain itu ada empat perusahaan efek yaitu Trimegah Sekuritas Indonesia, Danareksa Sekuritas, Bahana Sekuritas, dan Mandiri Sekuritas, tiga perusahaan efek khusus yakni Bareksa Portal Investasi, Star Mercato Capitale (Tanamduit) dan Nusantara Sejahtera Investama (Invisee), serta dua perusahaan fintech yaitu Investree Radhika Jaya (Investree) dan Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News