"Menurut saya, terlalu ambisius, dalam situasi normal pada 2019 tumbuh 5,02 persen, itu belum ada pandemi. Sekarang dengan pandemi, ini kita masih struggle untuk kuartal III-2020, berusaha agar tidak turun lebih dalam lagi. Kalaupun minus, mungkin minus dua persen (kuartal III)," katanya dikutip dari Antara, Jumat, 14 Agustus 2020.
Hariyadi menyebut butuh upaya luar biasa dari pemerintah untuk mencapai target tersebut. Ia pun memperkirakan ekonomi tahun depan tumbuh positif di kisaran dua persen.
"Kendala utama memang saat covid-19 ini. Selama belum bisa dituntaskan, kita dibayangi kondisi yang menghambat. Makanya target itu ambisius. Perkiraan kami, bisa plus dua persen saja sudah bagus," terangnya.
Hariyadi menambahkan pemerintah perlu mendorong daya beli masyarakat dengan mengalokasikan bantuan sosial patut diapresiasi. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi dapat terdongkrak melalui konsumsi rumah tangga yang memang jadi kontributor utama.
"Tapi, ini belum cukup kuat untuk membangkitkan ekonomi kita sebesar yang ditargetkan tadi yaitu 4,5-5,5 persen," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News