Ilustrasi utang luar negeri dalam bentuk dolar AS - - Foto: dok AFP.
Ilustrasi utang luar negeri dalam bentuk dolar AS - - Foto: dok AFP.

Utang Luar Negeri Indonesia Akhir 2022 Capai Rp6.011 Triliun, Buat Apa Aja Sih?

Husen Miftahudin • 14 Februari 2023 11:57
Jakarta: Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada kuartal IV-2022 tercatat sebesar USD396,8 miliar atau setara Rp6.011,52 triliun (kurs Rp15.150/USD). Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ULN Indonesia pada kuartal IV-2022 secara tahunan mengalami kontraksi sebesar 4,1 persen (yoy), melanjutkan kontraksi pada kuartal sebelumnya sebesar 6,7 persen (yoy).
 
"Kontraksi pertumbuhan ini terutama bersumber dari ULN pemerintah dan sektor swasta. Perkembangan posisi ULN pada kuartal IV-2022 juga dipengaruhi oleh faktor perubahan akibat pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya, Selasa, 14 Februari 2023.


Utang luar negeri pemerintah


Bank Indonesia membeberkan, posisi ULN pemerintah pada kuartal IV-2022 tercatat sebesar USD186,5 miliar atau setara Rp2.825,47 triliun, mengalami kontraksi sebesar 6,8 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan kontraksi pada kuartal sebelumnya sebesar 11,3 persen (yoy).
 
Perkembangan ULN tersebut didorong oleh peningkatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring dengan sentimen positif kepercayaan pelaku pasar global yang tetap terjaga. Selain itu, terdapat penarikan neto pinjaman luar negeri yang digunakan untuk mendukung pembiayaan program dan proyek.

Erwin menyampaikan, ULN pemerintah berperan penting untuk mendukung upaya pemerintah dalam pembiayaan sektor produktif serta belanja prioritas pemerintah, termasuk kelanjutan upaya akselerasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
 
Pemerintah menyatakan komitmennya agar ULN dikelola secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel untuk mendukung belanja, yang antara lain mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (24,4 persen dari total ULN pemerintah); jasa pendidikan (16,5 persen); administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (15,5 persen); konstruksi (14,2 persen); serta jasa keuangan dan asuransi (11,4 persen).
 
"Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,8 persen dari total ULN pemerintah," beber Erwin.
 
Baca juga: Kondisi Utang RI Masih Aman, Simak Nih Bukti yang Dibeberkan Sri Mulyani


Utang luar negeri swasta


Sementara itu, ULN swasta juga melanjutkan tren kontraksi pertumbuhan. Posisi ULN swasta pada kuartal IV-2022 tercatat sebesar USD201,2 miliar atau setara Rp3.048,18 triliun, mengalami kontraksi sebesar 1,8 persen (yoy), melanjutkan kontraksi pada kuartal sebelumnya sebesar 2,0 persen (yoy).
 
Perkembangan ini didorong oleh pembayaran neto utang dagang, surat utang, dan pinjaman sejalan dengan pola kuartalan pembayaran ULN. Pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) mengalami kontraksi sebesar 1,5 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi pada kuartal sebelumnya sebesar 1,3 persen (yoy).
 
Selain itu, pertumbuhan ULN lembaga keuangan (financial corporations) juga mengalami kontraksi 2,8 persen (yoy), meskipun lebih rendah dibandingkan dengan kontraksi pada kuartal sebelumnya sebesar 4,4 persen (yoy).
 
Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi; pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin; industri pengolahan; serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 77,9 persen dari total ULN swasta.
 
"ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,4 persen terhadap total ULN swasta," urainya.


Struktur utang masih sehat


Erwin menegaskan, struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Hal ini tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 30,1 persen, menurun dibandingkan dengan rasio pada kuartal sebelumnya sebesar 30,3 persen.
 
Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 87,3 persen dari total ULN.
 
Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
 
"Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian," tutupnya.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan