"Saya lihat penerimaan terlalu ditarget tinggi, karena terlalu ambisi untuk membangun fisik," kata Ketua Komite IV DPD Ajiep Padindang kepada Metrotvnews.com, Rabu 25 Oktober 2017.
Ajiep mengungkapkan, Komite IV sudah sering mengingatkan Menteri Keuangan Sri Mulyani agar realistis menargetkan pendapatan negara. Mengingat sumber pendapatan negara dari pajak tidak terlalu bagus dalam beberapa tahun ini.
"Sebenarnya Ibu Mulyani sudah akui dan sadari itu, tetapi ada tekanan lain kelihatan untuk terus menaikkan APBN pertahun untuk mencitrakan pertumbuhan APBN baik," ungkap dia.
Senator asal pemilihan Sulawesi Selatan itu menyayangkan sikap pemerintah dan DPR yang terlalu optimistis mematok target tinggi dalam RAPBN 2018. Dia mengkhawatirkan, jika target tersebut tidak tercapai, berdampak pada utang luar negeri Indonesia.
"Yang saya khawatirkan, nanti utang lagi ditambah terus untuk menutupi pembiayaan karena penerimaan negara tidak capai target," sebut dia.
Selain itu, Ajiep juga menyebutkan bahwa pendapatan negara dari sektor lain juga tidak bisa terlalu diharapkan, seperti bagi hasil deviden BUMN dan Minerba yang masih bergantung pada kondisi pasar.
"Penerimaan negara yang bisa digenjot adalah bagi hasil deviden dari BUMN, tetapi banyak yang tidak memberi kontribusi besar sekalipun sudah disuntik PMN triliunan dari APBN. Penerimaan dari Minerba, sangat fulktuatif, tergantung keadaan ekonomi dunia seperti minyak," tandas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News