"Sampai minggu kedua, survei kami deflasi 0,9 persen di Oktober. Tapi baru minggu kedua. Nanti kami perhatikan minggu ketiga," ujar Agus, ditemui di kantor Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (22/10/2015) malam.
Ia mengakui, risiko yang ditimbulkan baik dari sisi eksternal maupun domestik merupakan suatu kewaspadaan yang tetap diperhatikan hingga akhir tahun.
"BI masih mewaspadai tekanan inflasi beberapa bulan ke depan. Mulai dari eksplorasi transmisi pelemahan rupiah seiring pengaruh ke daya beli. Dari domestik dampak El Nino dengan intensitas kuat," paparnya.
Namun, fundamental ekonomi yang diklaim terus menunjukan gerak positif, dinilai Agus mampu memberikan dorongan pada laju IHK. Maka itu, ia optimistis laju IHK hingga akhir tahun mampu sesuai target yang dipatok BI.
"Kami lihat, memang ada kondisi perbaikan yang cukup berarti. Inflasi di akhir 2015 akan di bawah empat persen atau 6,83 persen year on year (yoy). Malah kami lihat bisa 3,6 persen," pungkas Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News