"Surplus neraca perdagangan November 2022 merupakan surplus ke-31 bulan berturut-turut yang dicapai Indonesia sejak Mei 2020," kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah dikutip dari Antara, Kamis, 15 November 2022.
Habibullah memaparkan surplus November 2022 ditopang oleh surplus neraca komoditas nonmigas sebesar USD6,83 miliar dengan komoditas penyumbang surplus utama yakni bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, serta besi dan baja. Sementara neraca perdagangan migas mengalami defisit USD1,67 miliar dengan penyumbang defisit utama yaitu minyak mentah dan hasil minyak.
Adapun tiga negara penyumbang surplus terbesar bagi Indonesia adalah Amerika Serikat dengan surplus USD1,31 miliar, perdagangan dengan India surplus USD1,17 miliar, dan Filipina surplus USD1,02 miliar.
Penyumbang surplus terbesar dengan Amerika Serikat yaitu perdagangan mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, pakaian dan aksesorinya (rajutan), dan pakaian dan aksesorinya (bukan rajutan).
Baca juga: Hadiri KTT ASEAN-Uni Eropa, Presiden: Kita Harus Tingkatkan Perdagangan dan Investasi |
Kemudian, komoditi penyumbang surplus terbesar dengan India yaitu lemak dan minyak hewan nabati; bahan bakar mineral; serta bijih logam, terak, dan abu. Sementara, penyumbang surplus perdagangan dengan Filipina adalah bahan bakar mineral, kendaraan dan bagiannya, serta lemak dan minyak hewan nabati.
Sedangkan, perdagangan Indonesia mengalami defisit terbesar dengan tiga negara yakni dengan Australia defisit USD519 juta, Thailand defisit USD321 juta, dan Brazil defisit USD249 juta.
Penyumbang defisit terbesar dengan Australia yakni bahan bakar mineral, serealia, serta logam mulia dan perhiasan. Sementara dengan Thailand yakni mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya, plastik dan barang dari plastik, dan kendaraan dan bagiannya. Kemudian, komoditas penyumbang defisit dengan Brazil yaitu gula dan kembang gula, ampas dan sisa industri makanan, dan kapas.
Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia pada periode Januari-November 2022 mengalami surplus sebanyak USD50,59 miliar dengan nilai ekspor USD268,18 miliar dan impor USD217,58 miliar.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News