Ekonom Indef Bhima Yudistira (kanan) (Foto: MetroTV)
Ekonom Indef Bhima Yudistira (kanan) (Foto: MetroTV)

Reshuffle, Indef Minta Paket Kebijakan Ekonomi Dikaji

Angga Bratadharma • 27 Juli 2016 16:12
medcom.id, Jakarta: Institute for Development of Economic and Finance (Indef) menegaskan bahwa perombakan kabinet atau reshuffle harus membawa perubahan terhadap arah kebijakan makroekonomi, termasuk kualitas pertumbuhan ekonomi. Salah satu hal krusial yang perlu dikaji adalah terkait implementasi sejumlah paket kebijakan ekonomi.
 
Ekonom Indef Bhima Yudistira menilai, ekonomi Indonesia tengah mengalami badai ekonomi sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak bisa tumbuh secara maksimal. Apalagi, pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2016 hanya mampu tumbuh di angka 4,9 persen atau tidak mencapai angka lima persen.
 
"Apalagi, kinerja ekspor dan impor sama-sama turun. Padahal, diharapkan kinjera ekspor bisa naik. Impor kita sendiri impor untuk pangan. Jadi, menteri yang baru harus punya komitmen kerja sehingga sejumlah paket kebijakan ekonomi yang ada bisa terlaksana dengan baik," kata Bhima, seperti dikutip dari MetroTV, di Jakarta, Rabu (27/7/2016).

Baca: Daftar Menteri Ekonomi yang Dirombak & Digeser
 
Menurutnya sejumlah paket kebijakan ekonomi tidak memiliki fokus yang jelas akan mengarah kemana. Apalagi, implementasi sejumlah paket kebijakan ekonomi sering terhambat pelaksanaanya di tingkat daerah sehingga perlu ada upaya nyata agar hal itu terealisasi secara maksimal.
 
<i>Reshuffle</i>, Indef Minta Paket Kebijakan Ekonomi Dikaji
Ekonom Indef Bhima Yudistira (Foto: MetroTV)
 
"Misalnya ada soal deregulasi. Tapi deregulasi tidak jelas karena daerah pelaksanaanya terseok-seok. Dengan para menteri baru di ekonomi maka bukan hanya harmonisasi saja tapi bisa duduk bersama untuk melihat bagaimana kenyataannya," tegasnya.
 
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan perombakan kabinet atau reshuffle. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja para menteri sekaligus memperkuat pembangunan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara berkualitas.
 
Baca: PKS Harap Reshuffle tak Hanya untuk Kepentingan Parpol
 
"Menjelang dua tahun pemerintahan, kita menghadapi beberapa tantangan dan harus mengalami kesenjangan sosial antara yang kaya dan miskin. Karena itu, saya selalu ingin berusaha maksimal agar Kabinet Kerja bisa bekerja lebih cepat dan efektif dalam tim yang solid," kata Jokowi, saat mengumumkan perombakan Kabinet Kerja ilid II.
 
Setidaknya ada lima nama baru yang masuk ke pos menteri ekonomi yakni Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan, Airlangga Hartarto jadi Menteri Perindustrian, Enggartiasto Lukita jadi Menteri Perdagangan, Budi Karya Sumadi jadi Menteri Perhubungan, dan Archandra Tahar jadi Menteri ESDM.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan