Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)

Pemangkasan Anggaran Tak Berlaku untuk Belanja Infrastruktur

Suci Sedya Utami • 19 Mei 2016 12:22
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo mengisyaratkan kembali adanya pemotongan anggaran belanja. Namun dipastikan tak akan memangkas belanja infrastruktur yang dialokasikan Rp313,5 triliun tahun ini.
 
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani mengatakan pemerintah akan fokus melakukan efisiensi pada pos anggaran belanja operasional seperti perjalanan dinas dan pembangunan gedung. Hal tersebut sesuai arahan Presiden yang menginginkan agar Kementerian atau Lembaga berhemat dalam menggunakan anggaran untuk pengeluaran yang tidak perlu.
 
"Ya enggak (infrastruktur), kita fokus utama belanja operasional, ini jadi tidak menghamburkan uang kan," ujar Askolani ditemui di JCC, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu, 18 Mei.

Lagi pula, lanjut dia, dari pengalaman yang ada, ketika belanja operasional dihemat dampaknya akan mendorong K/L menyerap anggarannya lebih optimal bahkan mencapai 100 persen. Selama ini, hingga tutup buku, biasanya banyak K/L yang tak menggunakan anggarannya dengan optimal 100 persen.
 
"Kalau K/L belanja tidak dipotong, penyerapannya natural saja hanya 90-92 persen. Tapi sesekali kita hemat belanaja mereka bisa di atas 95 persen ini memacu K/L untuk membelanjakan uang mereka secara optimal," tutur dia.
 
Lulusan Universitas Sriwijaya ini menjelaskan, penghematan belanja memang dilakukan dengan tujuan lebih efisien. Karena belanja operasional 2016 dinilai masih mengalami kenaikan dibandingkan 2015, untuk itu perlu dihemat. Namun dirinya mengelak ketika disinggung tujuan pemangkasan tersebut karena untuk menutup defisit anggaran.
 
Lebih jauh terkait besaran yang akan dipangkas ditahap kedua seperti yang dikatakan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Askolani belum mau menyebutkan angkanya. Yang pasti, yang akan diajukan dalam APBNP nanti yakni Rp50,016 triliun.
 
"Yang kedua belum, ini kan belum tahu, yang satu saja dulu dijalankan. Pokoknya kita jalanin yang Rp50 triliun dulu, yang season dua belum tahu ini sesuai dengan arahan presiden nantinya," jelas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan