Suasana rapat kerja antara Komisi XI DPR RI dengan pemerintah dan Bank Indonesia (Foto: MTVN/Suci Sedya Utami)
Suasana rapat kerja antara Komisi XI DPR RI dengan pemerintah dan Bank Indonesia (Foto: MTVN/Suci Sedya Utami)

RAPBN 2017

Komisi XI DPR "Perang" Pendapat soal Target Pertumbuhan Ekonomi

Suci Sedya Utami • 07 September 2016 22:41
medcom.id, Jakarta: Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) kembali menggelar rapat kerja dengan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) mengenai pengambilan keputusan asumsi makroekonomi di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017.
 
Rapat kerja yang dihadiri Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, Gubernur BI Agus DW Martowardojo, dan Sesmen PPN Imron Bulkin dimulai dengan "perang" pendapat di internal Komisi XI DPR RI mengenai besaran pertumbuhan ekonomi di 2017.
 
Adapun rapat yang baru dibuka sekitar pukul 20.30 WIB itu diawali dengan pembacaan hasil keputusan yang dibacakan Ketua Komisi XI DPR RI Melchias Markus Mekeng. Pembacaan hasil keputusan itu lantaran sebelum rapat kerja bersama dengan pemerintah dan BI ini, Komisi XI DPR RI sudah terlebih dahulu mengadakan rapat internal.

Mekeng menyebutkan, hasil rapat internal Komisi XI DPR RI menyepakati pertumbuhan ekonomi di 2017 sebesar 5,05-5,2 persen, atau dengan kisaran. Sedangkan usulan dari pemerintah dalam nota keuangan di RUU APBN 2017 adalah sebesar 5,3 persen, dan keputusan Panja Komisi XI DPR RI berada di angka 5,2 persen.
 
Ternyata, angka dengan kisaran tersebut menjadi perdebatan di depan Menkeu Sri Mulyani dan lainnya. Perdebatan ini sepertinya lantaran dalam rapat internal yang sudah dilakukan sebelumnya belum semua fraksi menyepakati angka tersebut, terutama Fraksi Golkar yang ingin target pertumbuhan ekonomi bisa lebih tinggi.
 
"Usulan komisi XI DPR RI (terkait pertumbuhan ekonomi di 2017 sebesar) 5,05 persen dengan catatan Golkar mau lebih tinggi. Golkar memberikan angka di 5,2 persen," kata Mekeng, saat rapat kerja, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2016) malam.
 
Keputusan itu pun mendapat interupsi dari Anggota Komisi XI DPR Fraksi Nasdem Johnny G Plate yang menilai pimpinan rapat hanya mengakomodir kepentingan Partai Golkar semata, yang merupakan partai pimpinan sidang.
 
"Ada banyak fraksi yang punya catatan tapi belum disampaikan. Bilang saja Golkar memahami, bukan sebagai catatan. Kan di sini ada sembilan fraksi yang menyepakati 5,05 persen," tegas Johnny.
 
Menurutnya, perdebatan yang terjadi ini menunjukkan jika Komisi XI DPR RI menginginkan hasil asumsi yang mendekati realisasi. Hal itu bukan tanpa alasan karena belajar dari tahun-tahun sebelumnya ketika ditargetkan optimistis, namun realisasinya justru tidak pernah tercapai.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan