Fraksi Hanura mengapresiasi langkah pemerintah yang ingin membuat APBN 2017 lebih realistis dan kredibel, mengingat tahun depan merupakan tahun konsolidasi antara pendapatan, belanja dan pembiayaan.
Namun demikian, ada beberapa catatan dan masukan dari Fraksi Hanura terhadap target-target dalam APBN 2017. Anggota DPR Fraksi Hanura Miryam S Haryani dalam rapat kerja Banggar dan Pemerintah, Selasa (25/10/2016).
Pertama, kata Miryam, yakni terkait pertumbuhan ekonomi yang disepakati 5,1 persen, lebih rendah dari usulan awal dalam nota keuangan. Menurut Miryam, asumsi tersebut menunjukkan adanya sikap yang pesimis.
"Pertumbuhan ekonomi merupakan sikap pesimistis, kami meminta pemerintah lebih serius, fokus, dan lebih baik lagi dalam membuat rencana anggaran," kata Miryam di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.
Di sisi penerimaan perpajakan yang ditetapkan, dirinya meminta agar pemerintah lebih realistis dalam menetapkan target perpajakan yang menciptakan asas berkeadilan.
Miryam mengatakan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) yang ditetapkan Rp250 triliun masih bisa dioptimalkan karena adanya potensi yang besar.
Hanura juga meminta pemerintah untuk meningkatkan kontrol terhadap investasi berupa penyertaan modal negara (PMN) untuk badan usaha milik negara (BUMN), mewaspadai pembiayaan lewat utang dan juga menyoroti defisit anggaran.
"Meningkatnya defisit karena masih tingginya penerimaan rutin. Kami minta lakukan evaluasi dan perencanaan program berdasarkan kebutuhan serta memperbaiki serapan belanja," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id