Direktur Eksekutif Institute Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati. MTVN/Husen Miftahudin.
Direktur Eksekutif Institute Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati. MTVN/Husen Miftahudin.

Paket Ekonomi Jilid VIII Diyakini Dorong Wisman ke Indonesia

Husen Miftahudin • 22 Desember 2015 19:42
medcom.id, Jakarta: Paket kebijakan ekonomi jilid VIII yang salah satu isinya memberi insentif fiskal bagi industri penerbangan dalam negeri diyakini mampu mendorong wisatawan mancanegara (wisman) untuk datang ke Indonesia. Dengan begitu, pendapatan dari sektor pariwisata akan meningkat seiring harga tiket maskapai penerbangan yang semakin kompetitif.
 
Direktur Eksekutif Institute Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan, kemudahan dan insentif di industri penerbangan mendukung program optimalisasi sektor pariwisata. Maskapai penerbangan dalam negeri akan berlomba untuk menghadirkan penerbangan langsung (direct flight) ke destinasi wisata.
 
"Karena kalau semakin banyak direct flight ke destinasi-destinasi wisata, apakah itu ke Raja Ampat, ke Bunaken dan sebagainya, maka ini akan memudahkan wisatawan untuk hadir (melakukan wisata)," ujar Enny usai hadiri diskusi proyeksi pertumbuhan industri pulp and paper yang diadakan Forum Wartawan Industri (Forwin) di kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (22/12/2015).

Dengan begitu, lanjut dia, diharapkan mampu meningkatkan turis-turis asing yang datang ke Indonesia. Terlebih, Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman telah menambah sebanyak 84 negara untuk dapat fasilitas bebas visa kunjungan ke Tanah Air.
 
"Kebijakan ini bisa juga mendorong jumlah wisatawan (asing) yang datang ke Indonesia," paparnya.
 
Diberitakan sebelumnya, Enny mengungkapkan bahwa insentif fiskal bagi industri penerbangan membebaskan bea masuk suku cadang (sparepart) dan komponen pesawat terbang. Fasilitas ini dinilai memberi dampak pada harga tiket maskapai penerbangan yang lebih kompetitif. Pasalnya, pembebasan bea masuk dapat mengurangi biaya operasional dan perawatan pesawat yang secara tidak langsung menurunkan harga tiket pesawat.
 
"Jadi insentif dan kemudahan untuk penerbangan itu tidak hanya suku cadang, yang paling menarik buat dunia usaha adalah sistem persaingan usaha di industri penerbangan," tutup Enny.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan