Kendati demikian, Gubernur BI Agus Martowardojo menjelaskan, turunnya nilai impor dan ekspor Indonesia juga masih bisa berdampak terhadap defisit neraca berjalan Indonesia. Tentu hal ini perlu diwaspadai agar defisit tersebut tidak bengkak di masa mendatang.
"CAD kita memang lebih baik dari apa yang kami perkirakan tapi ini ada dampak dari turunnya impor dan ekspor," ungkap Agus, di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (8/7/2015) malam.
Ia menjelaskan, untuk Indonesia, impor dari bahan pembantu yang mengalami penurunan akan berimplikasi terhadap kinerja investasi di periode ke depan. Karena, cukup banyak peran impor bahan pembantu untuk proses produksi.
Pada sisi lain, mantan Menteri Keuangan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini menambahkan, dengan melihat situasi dan kondisi yang ada, terpantau penyaluran kredit perbankan sudah lebih baik. "Terakhir sudah naik. Tadinya di bawah dua persen sekarang dikisaran tiga persen. 2,9 persen terakhir di Mei," pungkas dia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News