BI (MI/ROMMY PUJIANTO)
BI (MI/ROMMY PUJIANTO)

Yunani Krisis, BI: Pengaruhi Pelemahan Rupiah

Eko Nordiansyah • 01 Juli 2015 17:18
medcom.id, Jakarta: Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Peter Jacobs menyatakan bahwa ada dua kemungkinan dampak dari kegagalan Yunani menyelasaikan utangnya, yaitu keluar dari euro zone atau investor yang akan berpindah ke dolar sehingga dolar akan menguat.
 
"Kalau (Yunani) gagal dampaknya bisa either keluar dari euro, atau kemungkinan investor flight to quality. Mereka akan lari ke dolar sehingga dolar menguat," ujar dia, di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (1/7/2015).
 
Dirinya menambahkan, penguatan dolar akan terjadi secara cross the board termasuk Indonesia. "Kita coba monitor rupiahnya di market. Kalau kita perlu lakukan penyesuaian dalam konteks intervensi, kita bisa lakukan itu," jelasnya.

Ia menambahkan, dampak krisis Yunani kepada Indonesia terdapat pada pengaruhnya kepada pelemahan rupiah. Namun, hal ini sangat tergantung kepada perilaku investor nanti.
 
"Kalau investornya masih nyaman-nyaman saja dengan kondisi yang ada mungkin tidak terlalu besar, tapi kalau mereka beli aset dolar ya mungkin dolar menguat dan menguatnya seluruh dunia termasuk Indonesia," terang dia.
 
Sementara untuk antisipasi, BI akan lebih dulu melihat kenapa rupiah melemah. Sebab, pelemahan-pelemahan yang terjadi tidak hanya karena faktor eksternal namun juga menyangkut fundamental dalam negeri.
 
"Kalau fundamental kita kuat kita tidak akan melemah terlalu tajam. Tapi kalau fundamental kita lemah mungkin ada masalah. Mungkin kita akan melemah lebih dalam dari mata uang lain. Jadi, tergantung. Kalau pergerakan rupiah sesuai fundamental kita tidak akan melalukan koreksi terlalu banyak," tandasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan