Ilustrasi. FOTO: MI/ANGGA YUNIAR
Ilustrasi. FOTO: MI/ANGGA YUNIAR

Ketua LPS: Walau Menantang, Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5,1% Tahun Ini!

Husen Miftahudin • 28 Maret 2022 15:08
Jakarta: Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa memperkirakan perekonomian Indonesia di tahun ini akan dapat meneruskan pertumbuhan positif meski di tengah berbagai tantangan dan risiko global. Ramalan tersebut dapat terwujud jika kebijakan moneter dan kebijakan fiskal dilaksanakan dengan baik.
 
Purbaya menyampaikan, berbagai tantangan dan risiko global yang dimaksud seperti meningkatnya tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina, potensi inflasi yang tinggi, kebijakan tapering dari Bank Sentral Amerika Serikat, hingga berlanjutnya tekanan dari pandemi covid-19 varian Omicron.

 
Menurutnya, beberapa hal tersebut amat menantang dan perlu untuk terus diwaspadai dan dicermati. Akan tetapi LPS yakin selama Pemerintah Indonesia masih tetap menjalankan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal secara baik bakal berimbas positif terhadap pertumbuhan.

"Artinya, kebijakan moneter yang mendukung ekonomi dan kebijakan fiskal yang juga mendukung ekonomi, perekonomian kita masih akan tumbuh dengan baik," tegas Purbaya, dalam keterangan tertulis, Senin, 28 Maret 2022.
 
Purbaya menambahkan, di tengah berbagai ketidakpastian yang mengemuka tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 ini dapat mencapai 4,8 persen sampai 5,5 persen. Ia menaksir, ekonomi RI bisa tumbuh di titik tengahnya yakni 5,1 persen (yoy).
 
"Jika melihat dari sisi moneter, jumlah uang yang ada di sistem yang betul-betul siap untuk mendorong pertumbuhan ekonomi jumlahnya masih cukup tinggi, di atas 20 persen pertumbuhannya," ungkap dia.
 
Proyeksi ini sejalan dengan ramalan pemerintah dan Bank Indonesia (BI). Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi di 2022 bisa mencapai level 5,2 persen (yoy), seiring dengan semakin cerahnya sejumlah indikator dini seperti Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), hingga peringkat layak investasi bagi Indonesia.
 
Sementara itu, BI memperkirakan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan tumbuh di kisaran 4,7 persen sampai 5,5 persen. Ini karena sejumlah indikator ekonomi hingga awal Maret 2022 tercatat tetap baik, seperti penjualan eceran, keyakinan konsumen, penjualan semen, dan mobilitas masyarakat di berbagai daerah.
 
"Ke depan, kinerja ekonomi diprakirakan tetap baik ditopang oleh akselerasi vaksinasi, kebijakan persyaratan perjalanan yang lebih longgar, pembukaan ekonomi yang semakin meluas, serta berlanjutnya stimulus kebijakan Bank Indonesia, pemerintah, dan otoritas terkait lainnya," pungkas Gubernur BI Perry Warjiyo.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan