"Di 2022, kita melihat awal yang baik di Januari. Jika melihat penerimaan negara bulan Januari benar-benar melonjak ke hampir 55 persen pertumbuhannya," kata dia dilansir dari laman resmi Kemenkeu, Kamis, 17 Maret 2022.
Sri Mulyani menjelaskan pertumbuhan penerimaan negara ini tidak hanya semata-mata dari kenaikan harga komoditas seperti tahun lalu. Selain komoditas, pemulihan penerimaan perpajakan juga didukung oleh kenaikan penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) serta Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
"Ini semua cukup menggembirakan jika kita melihat laju pemulihannya," ungkapnya.
Ia mengungkapkan banyak sisi lain yang menarik dari penerimaan negara. Jika melihat dari sisi sektoral, sektor perdagangan yang sensitif terhadap pandemi justru mengalami penguatan, sehingga mampu berkontribusi positif terhadap penerimaan negara pada awal tahun ini.
"Jadi ini sebenarnya menunjukkan proses pemulihan yang tangguh dan kuat secara menyeluruh untuk banyak sektor dalam perekonomian Indonesia dan juga seluruh pendapatan penerimaan pajak," pungkas dia.
Pendapatan negara hingga Januari 2022 tumbuh 54,9 persen. Pendapatan negara terdiri dari penerimaan pajak Rp109,1 triliun, penerimaan bea cukai Rp24,9 triliun, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp22 triliun yang seluruhnya mencatat pertumbuhan positif.
"Tadi sudah saya sampaikan pendapatan negara kita tumbuh 54,9 persen, kenaikan yang sangat tinggi karena tahun lalu bulan Januari pendapatan negara kita masih mengalami kontraksi 4,2 persen," kata dia dalam video conference, Selasa, 22 Februari 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News