Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Soal Dana Desa, Sri Mulyani: Kami Utak-Atik Bukan Hobi, Tapi Pilihan!

Eko Nordiansyah • 07 Juni 2022 17:13
Jakarta: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan, dana desa selama tiga tahun terakhir dipaksa untuk ikut merespons kondisi pandemi covid-19 yang melanda Indonesia. Akibatnya daerah tidak memiliki kebebasan untuk menggunakan dana desa.
 
Hal ini menanggapi permintaan anggota Komite IV DPD yang meminta agar anggaran dana desa tahun depan bisa diberikan kebebasan tidak seperti pada 2020, 2021, dan 2022. Saat itu dana desa banyak digunakan untuk penanganan covid-19 hingga bantuan sosial (bansos).
 
"Karena kami utak-atik bukan hobi, bukan jahil, ini karena masalah keterpaksaan dari sisi Indonesia dihadapkan pada prioritas yang memaksa kita untuk menggunakan seluruh instrumen yang ada," kata dia dalam rapat dengan Komite IV DPD, Selasa, 7 Juni 2022.

Ia menjelaskan, kondisi pandemi covid-19 memang memaksa pemerintah untuk menggunakan seluruh instrumen untuk melindungi rakyat dari masalah kesehatan maupun ekonomi. Salah satunya adalah penggunaan dana desa untuk tujuan tersebut.
 
"Karena terjadi pandemi sehingga kita terpaksa meminta (alokasi dana desa), karena waktu itu pilihannya apa dana desa yang diambil kemudian dipakai untuk covid atau tetap di desa tapi dia melakukan langkah-langkah seperti yang dilakukan," ungkapnya.
 
Sri Mulyani menyebut, saat itu pemerintah akhirnya sepakat agar dana desa tetap di desa namun penggunaannya untuk penanganan masalah covid-19. Dana desa juga di-earmark untuk dibagikan dalam bentuk bansos serta pelaksanaan vaksinasi di daerah.
 
"Ini memang konsekuensi dan pilihan, jadi kalau memang ditanya supaya tahun depan jangan sampai diutak-atik lagi, ya kita juga berharap tidak ada yang menimbulkan alasan untuk mengutak-atik," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan